Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat! Ada Pesta Durian di Kulon Progo, Yogyakarta Pada 1 Februari 2020

Kompas.com - 27/01/2020, 22:01 WIB
Dani Julius Zebua,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Desa Banjaroya, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali mengadakan pesta durian.

Acara bernama 'Kalibawang Heboh Durian' diselenggarakan di Embung Tonogoro pada 1 Februari 2020 mendatang.

Durian dari berbagai daerah, khususnya durian khas dari Kalibawang menjadi bintang utama dari acara ini. 

"Kegiatan serupa sudah berlangsung lima kali, tapi degan format berbeda-beda. Sekarang kembali penghobi durian ngumpul lagi," kata Kepala Desa Banjaroya, Anton Supriyono lewat sambungan selular, Minggu (26/1/2020).

Kalibawang Heboh Durian sekaligus tempat berkumpulnya penjual, pengepul, terutama pencinta durian dari berbagai daerah, khususnya Kulon Progo dan sekitarnya.

Baca juga: 5 Tips Memilih Durian dari Penjual Langsung, Tidak Lagi Galau Pilih Durian Enak

Banjaroya merupakan pusat petani durian khas Menoreh. Salah satu yang terkenal jenis buah Menoreh Kuning.

Durian jenis lain ada yang namanya Kendil Enny yang induknya di Semawung, Menoreh Putih di kebun Pak Gito, dan Duren Abu di Kempong.

Masing-masing durian punya cita rasa yang berbeda dan khas. Contohnya Duren Abu buahnya cenderung manis dan pahit.

Durian Menoreh Putih daging tebal bertekstur lembut dengan biji kecil, tetapi rasa pahitnya kuat. Sementara Durian Kendil Enny dagingnya putih kecil, lembek, serta memiliki rasa pahit manis.

Pengunjung berebutan membeli durian dalam festival durian dan slondok di Rest Area Wisata Agrowisata Pasar Buah Desa Wisata Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo, Minggu (3/2/2013). Buah durian merupakan salah satu hasil bumi andalan masyarakat perbukitan Menoreh. Untuk mempertahankan keasliannya, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo beserta warga Banjaroya mengembangkan lahan khusus durian Menoreh seluas 20 hektar.
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN Pengunjung berebutan membeli durian dalam festival durian dan slondok di Rest Area Wisata Agrowisata Pasar Buah Desa Wisata Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo, Minggu (3/2/2013). Buah durian merupakan salah satu hasil bumi andalan masyarakat perbukitan Menoreh. Untuk mempertahankan keasliannya, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo beserta warga Banjaroya mengembangkan lahan khusus durian Menoreh seluas 20 hektar.

"Yang paling terkenal adalah Menoreh Kuning yang induknya di rest area Pasar Bendo Protonalan. Warna daging kuning, tekstur lembut dengan rasa manis pahit," kata Anton.

Durian Menoreh ini bisa dicari di pesta durian nanti, bersanding dengan banyaknya varian durian dari luar Kulon Progo yang juga ikut andil di pesta itu.

"Semua diperjual belikan sebagai pembanding rasa dari masing-masing varietas," kata Anton.

Baca juga: Bisa Bawa Durian ke Pesawat, Asal Ikuti Tips Ini...

Tidak puas hanya di Tonogoro, siapapun bisa langsung mendapatkan durian lokal ke kebun-kebun petani di Banjaroya.

Sejatinya, musim panen durian berlangsung setiap mulai November. Buah sudah mulai jatuh paling banyak pada Januari-Februari ini. Pada Maret-April, buah durian tinggal sedikit dan cenderung berakhir.

Anton menceritakan, banyak orang sudah datang dan pergi ke Banjaroya langsung ke kebun dan rumah para petani durian.

Tidak hanya perorangan, tetapi instansi, komunitas hobies, hingga wisatawan juga datang. Petani meraih keuntungan besar semasa musim durian seperti ini.

Banjaroya merupakan salah satu desa wisata di Kulonprogo. Produksi durian jadi salah satu identitas Banjaroya.

Pemerintah desa pun terus mendorong promosi durian lokal di antara gempuran durian-durian lain yang saat ini mulai banyak dikembangkan di berbagai wilayah.

 

Banyak tempat wisata di Banjaroya

Punthuk Sukmojoyo dilihat dari Puncak Suroloyo yang berjarak sekitar 1,91 kilometer.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Punthuk Sukmojoyo dilihat dari Puncak Suroloyo yang berjarak sekitar 1,91 kilometer.

Banjaroya juga dikenal karena embung Tonogoro, yakni bendung mini tadah hujan yang dibangun pada 2014. Bendung dengan panorama indah di ketinggian Menoreh ini berfungsi untuk mengairi kebun-kebun warga.

Tonogoro berada di tengah berbagai destinasi besar, seperti Puncak Suroloyo yang hanya delapan kilometer dari embung.

Destinasi Sedangsono bahkan hanya tiga kilometer dari embung. Kota Yogyakarta sendiri hanya 30 km dari Tonogoro. Sedangkan Wates sekitar 40 kilometer.

Banjaroya tidak jauh dari Borobudur. Wisatawan dari Yogyakarta ataupun dari arah Purworejo, Jawa Tengah, memanfaatkan jalur Banjaroya sebagai jalan alternatif menuju Borobudur.

Baca juga: Benarkah Durian dan Nangka Tidak Dapat Dijadikan Minuman?

 

"Banjaroya ini salah satu penyangga Borobudur, jauhnya hanya 10 kilometer," kata pengurus Kelompok Sadar Wisata Banjaroya, Rokhmadu Inuhayi, pada kesempatan berbeda.

Inuhayi mengungkapkan, UMKM lokal tidak ketinggalan dalam pesta durian nanti. Mereka  menghadirkan kuliner khas lokal dan olahan dari durian.

Semua melengkapi upaya untuk mengangkat Banjaroya sebagai salah satu tujuan wisata. 

"Kami perlu menunjukkan karakteristik, rasanya, dan tekstur yang berbeda dari tempat lain. Kami  ingin ini juga jadi bagian promosi wisata," kata Inuhayi.

Baca juga: Puncak Suroloyo, Tempat Melihat Megahnya Candi Borobudur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com