Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Pariwisata Yogyakarta Andalkan Masyarakat

Kompas.com - 28/01/2020, 10:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta baru saja meluncurkan Calendar of Event (CoE) 2020 pada Kamis (23/1/2020) malam di Bukit Lintang Sewu Mangunan, Bantul, Yogyakarta.

Guna melancarkan perhelatan 283 acara itu Yogyakarta menerapkan model penanganan Community Based atau berpusat pada masyarakat.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo ketika ditemui usai acara CoE mengatakan model berbasis masyarakat ini merupakan modal dasar pengembangan pariwisata di Yogyakarta.

Baca juga: Supoyo, Alternatif Oleh-oleh Kekinian di Yogyakarta

"Jadi masyarakat yang akan bergerak dan ini adalah modal dasar kita. Kalau kemudian masyarakat yang pertama kali bergerak untuk membangun pariwisata, maka itu akan tercipta sebuah suasana gotong royong yang baik sehingga akan menimbulkan pelayanan yang baik pula," kata Singgih kepada Kompas.com, Kamis (23/1/2020).

Singgih mencontohkan salah satu tempat wisata tempat berlangsungnya peluncuran CoE DIY 2020 yaitu Bukit Lintang Sewu Mangunan. Ia mengatakan tempat ini merupakan satu contoh bagaimana partisipasi masyarakat sekitar berperan besar dalam pengembangan pariwisata.

Lanjutnya, hal ini juga akan berdampak positif bagi pariwisata di antaranya keinginan wisatawan untuk selalu datang kembali ke Yogyakarta.

Puncak Becici di Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (28/6/2017).KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Puncak Becici di Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (28/6/2017).

Selain itu berkat kenyamanan yang diterima wisatawan, Singgih menambahkan masyarakat sekitar tempat wisata juga akan terbantu perekonomiannya.

"Dan itu adalah berkah bagi sebuah destinasi atau berkah bagi masyarakat sekitar lokasi," tambahnya.

Singgih juga mengatakan, hadirnya bandara baru yaitu Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport akan menjadi harapan bagi perkembangan pariwisata DIY.

Baca juga: Warung Kopi Klotok, Tempat Makan di Yogyakarta dengan Suasana Pedesaan

Bandara Internasional Yogyakarta dinilai mampu mendatangkan wisatawan yang lebih banyak terutama untuk wisatawan mancanegara.

"Karena di YIA pesawat yang paling besar pun bisa mendarat di sana. Potensi untuk direct flight saya kira juga akan lebih banyak lagi karena areanya dan daya tampung di sana semakin lebar," ujarnya.

Saat ini, Yogyakarta tengah menggenjot kunjungan wisatawan mancanegara asal Asia. Hadirnya bandara baru diharapkan mampu mendongkrak kunjungan tersebut.

"Dengan bandara baru saya kira akan ada tambahan direct flight terutama di Asia, jadi seperti Bangkok, Vietnam, Australia dan lainnya itu adalah bagian yang kita dorong supaya wisatawan yang sudah berada di Asia Tenggara juga akan lebih murah datang ke Yogyakarta. Saya kira poinnya itu," jelasnya.

Baca juga: Penginapan Dekat Keraton Yogyakarta, di Bawah Rp 300.000-an

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com