Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koolkost, Indekos dengan Konsep Kebersamaan Penghuni Diluncurkan

Kompas.com - 28/01/2020, 16:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha rumah indekos semakin menjamur khususnya di area perkantoran atau kampus. Umumnya penyewa menempati indekos sebagai hunian jangka panjang.

Salah satu perusahaan manajemen hotel berbasis teknologi, RedDoorz menawarkan indekos yang mengusung konsep co-living dengan nama Koolkost.

Melalui konsep tersebut, orang-orang yang menyewa kamar diharap lebih banyak berinteraksi.

“Kami ingin menyediakan alternatif tempat tinggal. Mengusung konsep co-living yang terbuka sehingga penghuni nyaman untuk menghabiskan waktu bersama,” tutur Vice President of Operations RedDoorz Adil Ali Mubarak saat ditemui Kompas.com pada peluncuran KoolKost di Ecology Bistro & Lounge, Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Baca juga: Hotel Virtual Masih Eksis dan Diminati, Apa Alasannya?

Sebelum menjadikan bangunan yang memiliki minimal 10 kamar dan sudah mengantongi lisensi Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Adil mengatakan bahwa Virtual Hotel Operator (VHO) dari RedDoorz melakukan pengecekkan kualitas terlebih dahulu.

Jika dirasa kualitas sudah sesuai dengan standar yang dimiliki, maka pemilik bangunan dapat bergabung dalam KoolKost. Beberapa kualitas yang diperhitungkan adalah kecepatan Wi-Fi gratis, lemari pakaian yang tersedia, dan air minum gratis.

Akan tetapi karena mengusung konsep co-living tersebut, salah satu kualitas yang paling disorot adalah ruang untuk berkumpul para penghuni.

Baca juga: Jangan Bingung, Perhatikan 5 Hal Ini Saat Breakfast di Hotel

“Karena coliving, tentu harus ada community area. Tempat untuk berkumpul agar para penghuni dapat duduk dan makan bersama. Menonton atau bermain billiard bersama. Sarapan bersama seperti sebuah komunitas,” tutur Adil.

Jika kualitas dari fasilitas ruang co-living sudah ada, tempat tersebut dinilai layak untuk dipasarkan melalui layanan KoolKost.

Tidak hanya itu, Adil mengatakan bahwa dirinya dan Head of Business KoolKost Ankit Lalwani memiliki rencana untuk mengadakan aktivitas bulanan.

Hal tersebut dilakukan demi membuat suasana co-living semakin erat. Sebab, inti dari co-living sendiri adalah untuk membuat para penghuni saling berinteraksi. Faktor tersebut yang membedakannya dari indekos pada umumnya.

“Mereka harus terkoneksi. Kami sudah melakukan percobaan dalam melakukan Sunday Breakfast dari pukul tujuh sampai sepuluh pagi. Kami menulis surat undangan. Akhirnya mereka semua datang dan saling bertemu karena itu hari Minggu dan pada libur,” tutur Adil.

Tidak hanya itu, KoolKost juga memiliki jasa pembersih kamar yang datang seminggu sekali.

Baca juga: 4 Tips Menginap Ramai-ramai di Hotel

Namun jika kamu ingin jasa pembersih kamar setiap hari, kamu bisa berkoordinasi langsung dengan pemilik indekos melalui aplikasi KoolKost yang akan diluncurkan Maret mendatang.

Apakah RedDooz dan Koolkost akan merambah apartemen?

“Untuk saat ini kami belum menjangkau apartemen. Kami masih berfokus di kost-kostan dan perhotelan. Untuk apartemen, kami masih belum mau masuk ke sana (bisnis apartemen yang mengikuti konsep Virtual Hotel Operator (VHO),” tutur Adil.

Memasuki ranah apartemen dengan konsep VHO dirasa merupakan langkah yang terlalu tergesa-gesa. Terkait target pasar apartemen yang cenderung melirik kalangan menengah ke atas, Adil mengatakan bahwa VHO miliknya tidak terlalu terpaku pada target pasaran tersebut.

Terlebih lagi, Adil menganggap bahwa memasuki ranah apartemen untuk merubahnya menjadi indekos bukan sebuah konsep yang bagus.

“Kalau saya mengambil dua hingga tiga apartemen untuk dijadikan KoolKost, itu bisnisnya tidak make sense. Jadi lebih baik kami merubah bangunan yang memiliki 10 hingga 15 kamar dengan lisensi Izin Mendirikan Bangunan (IMB),” tutur Adil.

Baca juga: Barang-barang yang Tak Boleh Dibawa Pulang dari Hotel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com