Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Virus Corona Berdampak pada Pariwisata Sulawesi Utara?

Kompas.com - 29/01/2020, 07:20 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com Sulawesi Utara merupakan salah satu destinasi favorit turis China di Indonesia. Tercatat, ada 116.150 turis China berkunjung ke Sulut pada tahun 2019.

Jumlah hingga ratusan ribu orang itu tak lepas karena adanya rute penerbangan yang tersedia dari Manado ke sejumlah kota di China, atau sebaliknya.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Semua Penerbangan Lion Air Rute China Dibatalkan Sementara Per Februari 2020

Lion Air adalah maskapai penerbangan yang punya rute tersebut. Tercatat ada delapan penerbangan rute Manado ke sejumlah kota di China seperti Shanghai, Guangzhou, Changsha, Tianjin, Xi'an, Nanjing, Fuzhou dan Hangzhou.

Namun, per Februari 2020, semua rute tersebut dibatalkan sementara karena virus corona. Bahkan, pembatalan tiga rute--Tianjin, Fuzhou dan Hangzhou mulai berlaku per Januari 2020.

Lalu, bagaimana dampak pariwisata Sulut terkait kondisi ini?

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara Henry Kaitjily tak menampik adanya penurunan kunjungan turis China karena imbas dari virus corona.

Ditambah, baru-baru ini Pemerintah China melarang travel agent setempat menyelenggarakan grup tur ke luar negeri guna mencegah penyebaran virus corona.

Baca juga: Dampak Virus Corona, China Larang Keberangkatan Grup Tur ke Luar Negeri

Namun, lanjut Henry, belum ada angka pasti berapa besar penurunan kunjungan turis China.

"Karena bisa saja, ketika sudah tidak ada imbauan, beberapa maskapai menambah rute penerbangan charter flight dari China ke Manado untuk mengejar ketinggalan jumlah itu," katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/1/2020).

Hingga saat ini, belum ada pembatalan kedatangan wisatawan China ke Sulut. Opsi yang dilakukan adalah penjadwalan ulang kunjungan hingga situasi kondusif.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulut Merry Karouwan mengakui jika penurunan turis China akan berdampak pada roda pariwisata.

"Mereka (turis China) tidak akan mengeluarkan uang untuk kita, (seperti pembayaran) hotel, karyawan, pemandu tur, travel agent, restoran, transportasi publik, bahkan money changer," kata Merry saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Virus Corona China dan Dampaknya pada Pariwisata Bali

Harapannya, persoalan virus corona cepat terselesaikan, sehingga industri pariwisata bisa kembali berjalan dengan baik.

"Kalau bahaya (virus corona) cepat terselesaikan, pariwisata akan cepat pulih. Kalau sudah dinyatakan wabah virus corona tidak akan menyebar lagi dan sebagainya, maka akan cepat orang-orang kemari,” kata Wakil Ketua Umum 1 Asita Budijanto Ardiansyah saat dihubungi Kompas.com.

Bukan 'kiamat'

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com