Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Wisatawan China Senang Berlibur ke Sulawesi Utara dan Antisipasi Virus Corona

Kompas.com - 29/01/2020, 17:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencatat kunjungan wisatawan China mendominasi kunjungan wisatawan mancanegara di Sulut. 

Ternyata ada beberapa alasan mengapa wisatawan China sangat senang untuk berkunjung ke Sulut. Salah satunya adalah karena jarak yang cukup dekat.

“Lokasi kami paling dekat dengan mainland China. Ke Manado dari China bagian selatan kurang lebih hanya lima jam. Kalau ke Indonesia bagian lain kan lebih lama. Karena lebih dekat, otomatis harga perjalanan jauh lebih murah,” kata Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/1/2020).

Selain itu, Steven mengatakan bahwa kekayaan alam, budaya, dan makanan yang dimiliki Sulut, terutama Manado, tidak kalah jauh menarik dari kota lain. Untuk makanan juga dianggap cocok dengan wisatawan China.

Baca juga: Bagaimana Virus Corona Berdampak pada Pariwisata Sulawesi Utara?

Banyaknya wisatawan China di Sulut juga didasari oleh banyaknya pembukaan rute penerbangan langsung dari China ke Manado, baik penerbangan reguler maupun penerbangan sewaan.  

Hal serupa juga dikatakan oleh Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Sulawesi Utara Merry Karouwan.

Menurut Merry, faktor tambahan lain yang membuat wisatawan China gemar berlibur ke Manado adalah keramahan masyarakat setempat.

Hospitality orang Manado juga memang mendarah daging. Sulawesi Utara juga terkenal dengan sebutan Land of the Smiling People,” kata Merry saat dihubungi Kompas.com.

Kewaspadaan Terhadap Wabah Virus Corona

Tidak dapat dipungkiri, wabah virus corona yang kian menyebar dapat membuat masyarakat merasa tidak nyaman dengan kedatangan wisatawan China ke Indonesia.

Wakil Ketua Umum 1 Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansyah mengamini hal tersebut.

“Beberapa masyarakat di Sulut sudah mulai khawatir. Mereka juga meminta agar penerbangan langsung diberhentikan sementara,” kata Budijanto saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Kemenparekraf Alihkan Promosi Wisata ke Negara Lain

Meski begitu, masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, langkah pencegahan masuknya wabah virus corona ke Sulut sudah dicegah dengan adanya penempatan alat pendeteksi suhu badan di Bandara Sam Ratulangi.

Tidak hanya itu, beberapa agen perjalanan dan maskapai yang membawa wisatawan China ke Indonesia juga dinilai kooperatif.

“Pemerintah China mengimbau para agen perjalanan untuk menunda bepergian grup tur ke luar negeri. Beberapa rute charter flight atas imbauan Kemenhub juga sedang ditunda,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara Henry Kaitjily.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Semua Penerbangan Lion Air Rute China Dibatalkan Sementara Per Februari 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com