Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Perjalanan Wisatawan China Saat di Sulawesi Utara

Kompas.com - 29/01/2020, 19:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw mengatakan wisatawan China yang ke Sulawesi Utara lebih banyak datang secara berkelompok dibandingkan datang sebagai solo traveler atau Free & Independent Traveler (FIT).

Meski begitu, selama tiga tahun terakhir, Steven melihat bahwa terdapat beberapa dari mereka yang mulai mencoba solo traveling.

“Biasanya pertama mereka akan group tour. Tapi kalau dilihat, semakin ke sini lama-lama jadi sering return. Dari situ lama-lama jadi personal, jadi sendiri datang ke sini,” kata Steven saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/1/2020)

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara Henry Kaitjily mengatakan banyaknya wisatawan China yang memilih grup tur karena dampak dari adanya pesawat sewaan (charter flight) yang rutenya telah dibuka untuk perjalanan langsung dari China ke Manado.

“Grup tur karena kan menggunakan charter flight. Biasanya dalam grup tur itu terdiri dari wisatawan China dengan keluarga besarnya, atau perjalanan perusahaan, yang jelas mayoritas dari grup tur itu adalah anak-anak muda,” tutur Henry.

Baca juga: Bagaimana Virus Corona Berdampak pada Pariwisata Sulawesi Utara?

Sementara untuk FIT, Henry mengatakan bahwa biasanya wisatawan China yang menggunakan gaya perjalanan seperti itu akan berkunjung ke Manado setelah melalui Singapura atau Bali terlebih dahulu.

Selain itu, ternyata wisatawan China yang berkunjung ke Sulut memiliki karakteristiknya tersendiri yang membuat mereka berbeda dengan wisatawan lain.

Wakil Ketua Umum 1 Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansyah mengatakan bahwa karakteristik perjalanan wisatawan China cukup berbeda dengan karakteristik perjalanan wisatawan Eropa.

“Jika dibandingkan dengan wisatawan Eropa, mereka cenderung untuk berkunjung dan mencari sesuatu yang beda. Kalau wisatawan China, mereka memang cenderung mencari tempat dan karakter yang sama, yang familiar,” kata Budijanto.

Kecenderungan tersebut antara lain adalah mereka akan berkunjung ke tempat wisata yang mana masyarakatnya memiliki karakteristik mirip dengan mereka dan juga terdapat beberapa obyek wisata mirip seperti beberapa klenteng indah yang ada di Manado.

Baca juga: Mengintip Wisata Tersembunyi di Destinasi Super Prioritas Likupang

Selain faktor kemiripan dan beberapa tempat wisata yang terasa familiar, wisatawan China juga akan berkunjung ke daerah yang menyediakan banyak makanan yang mudah dicari yang biasa mereka makan saat berada di negaranya.

Tempat wisata di Sulawesi Utara yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan China

Salah satu pantai di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.Dok. Kementerian Pariwisata Salah satu pantai di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Henry Kaitjily mengatakan bahwa penjualan wisata laut Manado yang dilakukan oleh agen perjalanan menarik perhatian masyarakat China.

“Beberapa tempat di negara mereka kan landlocked (tak ada akses laut), ada yang tinggal di pegunungan atau dataran yang tidak dekat dengan lautan. Untuk tempat wisata mereka memang mencarinya pantai,” kata Henry saat dihubungi Kompas.com.

Steven mengatakan bahwa salah satu pantai yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan China adalah Taman Laut Bunaken.

Akan tetapi, karena tempat wisata tersebut kian ramai, maka pemerintah setempat menemukan terobosan baru dengan mencari beberapa tempat wisata baru.

Baca juga: Rekomendasi Destinasi Wisata Dalam Negeri untuk 12 Shio di Tahun Tikus Logam

Salah satunya adalah Likupang di Minahasa Utara. Seperti yang diketahui, Likupang merupakan salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas.

Tidak hanya itu, Likupang juga telah ditetapkan oleh Presiden sebagai bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata.

“Selain pantai juga ada danau. Kami memang lebih eksklusif wisata pantai dan danau. Namun di sana juga mereka masih bisa lihat pemandangan gunung. Tapi wisatawan yang datang ke Sulut memang mayoritasnya lebih senang ke pantai,” tutur Steven.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Travel Update
Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Travel Update
Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Jalan Jalan
Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Travel Tips
12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Travel Update
Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Travel Update
KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

Travel Update
Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Jalan Jalan
Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Jalan Jalan
Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Travel Update
Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Hotel Story
Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com