KOMPAS.com - Penyebaran Virus Corona bisa dibilang berdampak bagi sebagian besar industri pariwisata dunia, tak terkecuali di Sulawesi Utara (Sulut).
Sulut merupakan salah satu tujuan turis China ke Indonesia. Hal ini tak lepas dari adanya penerbangan langsung dari sejumlah kota China ke Sulut.
Namun, karena virus corona, sejumlah penerbangan dihentikan. Plus, Pemerintah China melarang travel agent setempat melaksanakan grup tur ke luar negeri.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw percaya, kondisi ini bisa teratasi, dan pariwisata daerahnya akan bangkit.
"Pemberhentian sementara wisatawan China ke Sulut bukanlah kiamat yang akan mematikan industri pariwisata Sulut. Justru semakin meningkatkan pemasaran pariwisata kita (ke negara lain),” kata Steven saat dihubungi Kompas.com.
Kompas.com mengulas lengkap soal virus corona, penurunan turis China dan pariwisata Sulawesi Utara.
Jarak adalah salah satu alasan bagi turis China suka berlibur di Sulawesi Utara. Dibandingkan daerah lain di Indonesia, menurut Wagub Steven, Sulut adalah yang paling dekat dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Ke Manado dari China bagian selatan kurang lebih hanya lima jam. Kalau ke Indonesia bagian lain kan lebih lama. Karena lebih dekat, otomatis harga perjalanan jauh lebih murah,” kata Wagub Steven.
Selain itu, kekayaan alam, budaya, dan makanan yang dimiliki Sulut, terutama Manado, tidak kalah jauh menarik dari kota lain. Makanan juga dianggap cocok dengan wisatawan China.
Plus, adanya penerbangan langsung atau charter dari China ke Manado, atau sebaliknya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.