Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner dan Wisman Eropa Bisa Selamatkan Pariwisata Indonesia karena Virus Corona?

Kompas.com - 31/01/2020, 14:40 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus corona tidak bisa dipungkiri berdampak bagi sektor  pariwisata di Indonesia. 

Banyak hal yang jadi penyebab, mulai dari penurunan kunjungan turis China dan penghentian sementara penerbangan dari Indonesia ke Negeri Tirai Bambu tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Elly Hutabarat mengatakan, khusus masalah virus corona, sektor pariwisata menggantungkan pada otoritas China dan World Health Organization (WHO), termasuk berapa lama waktu penyeselesainnya.

"Saat semua sudah selesai, kita akan pulih kembali," tutur Elly saat ditemui Kompas.com  di acara Travelport, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Takut Virus Corona, 6.000 Penumpang Kapal Pesiar Tidak Diizinkan Turun ke Darat

Namun, selain bergantung pada dua pihak tersebut, kondisi ini bisa jadi momentum melihat potensi pasar wisatawan mancanegara (wisman) selain China untuk kunjungan ke Indonesia.

Salah satu pasar yang disasar adalah wisman dari negara-negara long haul flight ke Indonesia, seperti Eropa.

Menurut Elly, para wisman tipe tersebut biasanya tinggal lebih lama, sehingga bisa membuka potensi mengeluarkan uang lebih besar di Indonesia. Rata-rata berkunjungnya adalah satu hingga tiga minggu. 

"Kita juga harus mempromosikan ke long haul, misal dari Rusia. Kalau long haul kita konsentrasi ke Eropa. Europeans, they stay long," tutur Elly.

Baca juga: Bagaimana Virus Corona Berdampak pada Pariwisata Sulawesi Utara?

Periode berlibur yang lama didasari pada kegemaran wisman Eropa untuk menjelajahi negara tempat berlibur. 

Sementara untuk wisatawan Asia, menurut Elly, mereka hanya akan tinggal beberapa hari saja di Indonesia, karena jarak antar-negara masih terbilang dekat. 

Namun, Elly menegaskan, wisatawan long haul dan short haul sama pentingnya.

Short haul kan jumlahnya juga banyak. Jadi kita harus kombinasi antara long haul dan short haul ini karena yang satu spending-nya besar, yang satu jumlahnya banyak," tutur Elly.

Baca juga: Virus Corona China dan Dampaknya pada Pariwisata Bali

Kuliner dapat mendatangkan wisman

Elly menuturkan, kuliner juga merupakan salah satu faktor penting untuk menarik semakin banyak wisman ke Indonesia. Sebagai contoh, Elly berbicara mengenai makanan Thailand.

"Sekitar 20 tahun lalu, tidak ada yang tahu soal makanan Thailand. Contohnya di Amerika, mana ada yang tahu soal Thai food, tetapi pemerintah mereka juga membantu dalam membukakan usaha kuliner di luar negeri,” tutur Elly.

Baca juga: Bagaimana Nasib Pasar Ekstrem Tomohon Kini?

Kini, makanan khas Thailand dapat ditemui di banyak negara. Bahkan, di Indonesia juga terdapat beberapa restoran Thailand yang bisa dikunjungi.

Hal serupa juga dialami oleh Vietnam yang kini makanan khas negaranya sudah mulai bermunculan di negara lain.

Di Amerika Serikat, kata Elly, ia kerap melihat restoran Vietnam di setiap sudut kota. 

"Kuliner itu suatu duta yang luar biasa untuk memperkenalkan negara (ke negara lain). Rendang adalah makanan yang populer, tapi belum terlalu dipresentasikan. Padahal presentasi makanan juga penting," kata Elly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com