Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Mohammad Hoesni Thamrin, Museum di Tengah Ramainya Salemba

Kompas.com - 31/01/2020, 19:33 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Orang-orang pasti mengetahui Jalan M.H. Thamrin, salah satu jalan protokol megah di ibu kota yang berpagarkan gedung pencakar langit. Namun bisa jadi belum banyak orang yang  tahu jika ada museum atau Gedung Mohammad Hoesni Thamrin.

Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Wisata Edukasi ke Museum

Ditengah kepadatan dan hulu hilir pertokoan kawasan Pasar Kenari, Salemba, Jakarta Pusat, terdapat satu bangunan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Gedung Mohammad Hoesni Thamrin, merupakan Museum sejarah di Jakarta Pusat. Museum ini berada di Jalan Kenari 2 Nomor 15. Dari nama museum ini, sudah tergambar isinya.

Bagian dalam Gedung Mohammad Hoesni ThamrinKompas.com / Gabriella Wijaya Bagian dalam Gedung Mohammad Hoesni Thamrin

Museum ini berisikan benda-benda, atribut rumah tangga dari M.H. Thamrin. Ada juga catatan sejarah mengenai karir politik M.H. Thamrin. Salah satunya bagaimana beliau memperjuangkan air bersih untuk masyarakat kelas bawah Batavia dulu.

Saat ini Gedung Mohammad Hoesni Thamrin sepi pengunjung. Menurut pengamatan dari Kompas.com saat hadir tidak ada pengunjung lain selain Kompas.com sendiri.

Baca juga: Libur Akhir Pekan, Yuk Berburu Buku di Pasar Kenari Jakarta

Mita, Kepala Satuan Pelayanan Museum MH Thamrin, mengatakan jika pengunjung masih didominasi oleh pelajar dan mahasiswa untuk keperluan studi.

"Jarang anak muda yang datang lalu belajar sejarah disini, padahal M.H. Thamrin merupakan sosok pahlawan nasional," ujar Mita saat ditemui di Gedung Mohammad Hoesni Thamrin, Selasa (29/01/2020).

Dalam sehari museum ini hanya dikunjungi 10 hingga 20 pengunjung, namun jika ada tur pelajar bisa sampai puluhan pengunjung.

Suasana sepi di ruang audio visual di Gedung Mohammad Hoesni ThamrinKompas.com / Gabriella Wijaya Suasana sepi di ruang audio visual di Gedung Mohammad Hoesni Thamrin

Selain jarangnya pengunjung, museum ini juga tidak memiliki akses yang mumpuni. Jalan menuju museum terbilang sempit.

Untuk masuk ke museum ini harus bermacet-macetan terlebih dahulu dengan mobil barang pertokoan. Hiruk pikuk pasar juga menambah susah akses pengunjung museum untuk masuk.

"Kita juga kalau ada rombongan yang masuk agak susah, bisanya kalau mobil, sebenarnya banyak yang mau datang tapi aksesnya yang tidak mumpuni,” papar Mita.

Baca juga: Jalan-jalan ke Pasar Buku Kenari Bawa Uang Rp 100.000, Dapat Apa Saja?

Pihak museum berharap agar ada tindakan pemerintah untuk memperluas jalan. Di tengah moderenisasi, Gedung Mohammad Hoesni Thamrin masih bertahan dan giat melakukan promosi-promosi seperti beberapa festival yang sudah berjalan.

Seperti Festival Pekan M.H. Thamrin untuk memeriahkan HUT DKI Jakarta. Acara ini diadakan nanti pada 16 sampai 20 Juni 2020.  Acara dimeriahkan dengan pencak silat, seminar tentang MH Thamrin, dan pameran kesenian khas Betawi.

Suasana di Gedung Mohammad Hoesni ThamrinKompas.com / Gabriella Wijaya Suasana di Gedung Mohammad Hoesni Thamrin

Di dalam museum terdapat foto-foto reproduksi tentang kiprah perjuangan Mohammad Husni Thamrin, dan foto-foto tua Jakarta zaman lampau. Lalu ada lukisan, radio kuno, bale-bale tempat tidur Mohammad Husni Thamrin.

Selain itu ada lemari, kursi, piring hias, blangkon dan buku-buku naskah tentang Mohammad Husni Thamrin, kutipan pidato-pidatonya di Volksraad. 

Harga tiket masuk terbilang sangat murah, Rp 2.000 untuk pelajar, Rp 3.000 untuk mahasiswa dan Rp 5.000 untuk dewasa. Museum ini beroperasi dari pukul 8.00-16.00 WIB dan tutup setiap Senin. 

Baca juga: Jelajah Museum Sekitar Kota Tua dalam Sehari, Ada Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com