Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Virus Corona, Singapura Larang Kunjungan dari Pelancong China

Kompas.com - 01/02/2020, 11:00 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

Ini pertama kali Singapura memberlakukan larangan kunjungan karena masalah kesehatan. Pada tahun 2003 saat wabah sars menyebar, Singapura tak melakukan larangan kunjungan.

Penduduk Singapura yang telah berkunjung ke China tetap diizinkan untuk kembali ke Singapura, namun harus berdiam di rumah selama kira-kira 14 hari.

Langkah larangan kunjungan dari pelancong China ini berdasarkan penilaian otoritas setempat bahwa akan lebih banyak warga di China yang terjangkit virus corona.

Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Lawrence Wong, yang juga bertugas untuk menangani persoalan wabah virus corona, mengatakan bahwa larangan kunjungan ini tidak ada hubungannya dengan kewarganegaraan tapi lebih kepada pembatasan munculnya kasus baru dan mengurangi dampak penyebaran virus corona di Singapura.

"Tidak mudah untuk mengesampingkan potensi adanya kasus virus corona baru dari luar Provinsi Hubei. Mengingat bahwa Singapura sebagai pusat transportasi dan jumlah perjalanan antara China dan Singapura," jelas Lawrence Wong.

Menurut Lawrence Wong, wabah ini telah berdampak pada bidang ekomoni dan pada Sabtu (01/02/2020) pemerintah akan mengumumkan paket fiskal untuk membantu bidang bisnis dan warga selama krisis ini berlangsung. Selama wabah sars berlangsung pada tahun 2003, pemerintah Singapura mengucurkan dana bantuan sebesar 230 juta dollar Singapura (170 juta dollar Amerika Serikat).

Berdasarkan pernyataan Perdana Menteri Lee Hsien Loong kepada media pada Jumat (31/01/2020), larangan kunjungan pada pelancong China akan menyakiti Singapura. Mengingat warga China adalah pelancong terbanyak yang berkunjung ke Singapura.

Lee Hsien Loong menyampaikan bahwa pariwisata dari tempat lain juga akan terkena dampaknya mengingat orang-orang lebih waspada, lebih selektif pada makanan dan minuman, industri perjalanan dan hotel pun akan terdampak secara signifikan.

"Saya menduga bidang ekonomi juga akan terdampak akibat China yang sedang dalam kondisi setengah membatasi kegiatan mereka. Kondisi ekonomi mereka akan melambat sementara ekonomi kita (Singapura) sangat terikat dengan China yang merupakan mitra dagang terbesar Singapura," jelas Lee Hsien Loong.

Menurut Lawrence Wong, jumlah pelancong dari China menurun drastis sebanyak 80 persen semenjak wabah virus corona menyebar, apalagi China melarang tur grup outbound.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Pemerintah China Larang Aktivitas Agen Perjalanan Setempat

Walaupun 18 persen pelancong yang datang ke Singapura berasal dari China, ekonom CIMB Song Seng Wun mengatakan bahwa tindakan pemerintah ini akan berdampak signifikan.

Song Seng Wun menyatakan bahwa industri pariwisata dan ritel akan terdampak dengan berkurangnya pengunjung dari China, tindakah pencegahan yang dilakukan pemerintah akan menyokong bisnis dan kepercayaan konsumen di Singapura.

"Dengan mengambil langkah yang drastis seperti ini, diharapkan hanya akan membatasi sedikit industri dan semoga dapat meminimalisir efek berlanjut pada sisi ekonomi lainnya, seperti industri manufaktur yang baru saja mulai pulih," lanjut Song Seng Wun.

Song Seng Wun menambahkan bahwa dengan tidak adanya pelancong dari China, warga Singapura dan pelancong lain dapat melanjutkan kehidupan seperti biasa dan hal itu juga akan membatasi dampak pada bidang pariwisata.

"Kita tidak akan menyaksikan 3 menara di Marina Bay Sands Luxury Hotel kosong, di mana hal ini terjadi pada banyak hotel saat wabah virus sars menyebar. Sehingga pada kasus kali ini, tidak semua hotel akan tutup, hanya sebagian saja," ujar Song Seng Wun.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com