KOMPAS.com – Berbentuk persegi panjang dengan ukuran sekitar 10x6 centimeter (cm) dan banyak remahan tepung di atasnya, membuat mendoan kriuk selalu menggoda untuk dinikmati.
Terlebih jika mendoan kriuk yang disajikan baru matang dan diangkat dari penggorengan.
Mendoan kriuk panas tersebut semakin nikmat disantap jika dicolekkan ke sambal kecap, atau dimakan bersama cabai rawit.
Ketika dikunyah, rasanya bercampur antara gurih, manis, dan pedas. Remahan tepungnya membuat bunyi kriuk-kriuk terdengar dari mulut.
Baca juga: Tempe Mendoan, Oleh-oleh Khas Purwokerto
Kompas.com pernah menjajal kudapan ini pada pertengahan September 2019 dan memang begitulah kira-kira tampilan, rasa, serta sensasi mencicipi mendoan kriuk.
Perlu diketahui, mendoan kriuk adalah inovasi atau pengembangan dari mendoan.
Makanan khas asli Banyumas, Jawa Tengah ini adalah panganan berbahan dasar tempe yang dibalut dengan tepung dan bumbu. Mendoan berasal dari kata mendo yang artinya setengah matang.
Jadi sesuai namanya, setelah dicelupkan ke adonan dari tepung beras, tepung terigu, daun bawang, garam, bawang, dan ketumbar, tempe hanya digoreng setengah matang saja, dan langsung disajikan.
Baca juga: Asal-usul Nama Tempe Mendoan
Tempe yang digunakan untuk mendoan pun bukan sembarang tempe, melainkan tempe khas Banyumas yang memiliki ukuran lebih lebar dan tipis dibandingkan tempe biasa.
Tempe mendoan Banyumas juga memiliki tekstur lebih lembek, dan tidak terlalu padat. Itulah yang membedakan mendoan di Banyumas dengan mendoan yang ditemui di kota lain.
Di pasaran, tempe khas Banyumas dijual dengan bungkus daun pisang dan kertas koran. Satu bungkusnya berisi dua lembar tempe dengan harga Rp 500.
Seiring berjalannya waktu, mendoan mengalami modifikasi sesuai selera konsumen, salah satunya mendoan kriuk.
Baca juga: Resep Tempe Mendoan Isi Keju Ala Chef Degan, Gurih...
Bila biasanya mendoan hanya digoreng setengah matang, mendoan kriuk digoreng sampai benar-benar garing.
Bahan-bahan untuk membuat mendoan kriuk hampir sama dengan mendoan pada umumnya. Hanya saja, minyak yang digunakan harus panas dan digoreng lebih lama.
Itulah kunci membuat banyak remahan tepung yang menghasilkan sensasi kriuk-kriuk.
Mendoan kriuk dapat dengan mudah dijumpai di Baturraden, Jawa Tengah, tepatnya di parkiran lokawisata Baturraden.
Baca juga: Pecahkan Rekor Dunia, 17.818 Mendoan Digoreng di Purwokerto
Di sana, berjajar warung yang menyediakan mendoan kriuk. Rata-rata, mendoan kriuk dijual dengan harga Rp 2000 perpotong.
Agar lebih nikmat, penyajian mendoan biasanya ditemani sambal kecap, cabai rawit, dan minuman hangat.
Terlebih, Baturraden berada di kaki Gunung Slamet sehingga memiliki udara yang dingin. Mendoan kriuk panas menjadi perpaduan yang pas untuk dinikmati.
Wisatawan luar dan penduduk asli Banyumas pun sering sengaja datang ke Baturraden untuk menikmati sensasi tersebut. Salah satunya, Nur Isnaini (22).
Baca juga: Hiroaki Kato, Penyanyi Asal Jepang yang Jatuh Cinta pada Tempe Mendoan
“Yang spesial bukan mendoannya aja, tapi suasana malam yang dingin, terus makan Mendoan Kriuk bareng temen-temen. Jadi seru dan hangat,” kata Aini saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.