Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Goa Gong Pacitan, Sang Primadona Kota 1001 Goa

Kompas.com - 01/02/2020, 16:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Tak hanya itu, ada juga pendingin ruangan yaitu kipas angin besar di beberapa sudut goa.

Alhasil, wisatawan tak perlu merasa panas saat menyusuri goa yang ditemukan pada tahun 1924 oleh sesepuh Pacitan, Mbah Joyo dan Mbah Noyo ini.

Goa ini juga menyimpan empat sendang yang sudah kering maupun masih berisi air.

"Mata air di sini ada lima yaitu Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, Sendang Kamulyan, dan Sendang Relung Nisto," ujar Tumiyem.

Kata Tumiyem, tiap sendang memiliki nama yang unik dan fungsinya berbeda.

Salah satu sendang yaitu Relung Nisto konon diambil dari bahasa Jawa yang berarti membuang sial.

Goa Gong Pacitan memiliki tujuh ruangan di mana ruang pertama dan kedua biasa dijadikan tempat berfoto wisatawan.

Baca juga: Pantai dan Goa Menunggu Para Pemudik Jalur Selatan via Pacitan

"Ruang tiga itu di mana stalaktit dan stalakmit digabung. Ini namanya Selo Dudur Langit atau batu penyangga langit-langit bumi," jelas Tumiyem.

Pada ruangan empat, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan batu-batu yaitu marmer dan kristal yang menyambung.

Sementara di ruangan lima, biasa dijadikan tempat untuk berfoto wisatawan dengan pemandangan batu-batu kristal.

Ruangan selanjutnya, wisatawan akan melihat beberapa sendang di antaranya Sendang Relung Nisto yang dikenal untuk membuang sial.

Barulah di ruang tujuh adalah inti dari nama Goa Gong yang mana wisatawan dapat melihat keajaiban batu berbunyi gong.

Batu tiga jari yang berada di Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur memiliki keunikannya tersendiri yaitu membentuk tiga jari tangan.Nicholas Ryan Aditya Batu tiga jari yang berada di Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur memiliki keunikannya tersendiri yaitu membentuk tiga jari tangan.

"Ruang tujuh itu batunya jika dipukul seperti gong. Jadi di Goa Gong ini ada banyak batu, tapi ada yang bunyi dan ada juga yang enggak. Di ruang satu tadi gak bunyi, hanya menggema, kalau yang bunyi gong di ruang tujuh," katanya.

Selepas menyaksikan keajaiban batu bersuara gong itu, kami kembali naik hingga keluar di mulut goa.

Jarak turun dan naik goa diperkirakan sekitar 500 meter dengan estimasi waktu satu hingga dua jam.

Wisatawan mengabadikan keindahan bebatuan Goa Gong dengan gawainya, Pacitan, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020). Nicholas Ryan Aditya Wisatawan mengabadikan keindahan bebatuan Goa Gong dengan gawainya, Pacitan, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020).

Tertarik menyusuri goa, kamu wajib ditemani pemandu wisata lokal Goa Gong. Kamu cukup membayar Rp 30.000 untuk jasa pemandu satu rombongan.

Goa Gong juga buka pada musim hujan. Biasanya wisatawan akan mengenakan payung di dalam goa jika air menetes. 

Goa ini buka mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Sementara goa akan tutup pada malam hari.

Jika sedang di Pacitan dan ingin melihat Goa Gong, langsung saja arahkan kendaraanmu ke Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com