Salah satu sendang yaitu Relung Nisto konon diambil dari bahasa Jawa yang berarti membuang sial.
Goa Gong Pacitan memiliki tujuh ruangan di mana ruang pertama dan kedua biasa dijadikan tempat berfoto wisatawan.
Baca juga: Pantai dan Goa Menunggu Para Pemudik Jalur Selatan via Pacitan
"Ruang tiga itu di mana stalaktit dan stalakmit digabung. Ini namanya Selo Dudur Langit atau batu penyangga langit-langit bumi," jelas Tumiyem.
Pada ruangan empat, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan batu-batu yaitu marmer dan kristal yang menyambung.
Sementara di ruangan lima, biasa dijadikan tempat untuk berfoto wisatawan dengan pemandangan batu-batu kristal.
Ruangan selanjutnya, wisatawan akan melihat beberapa sendang di antaranya Sendang Relung Nisto yang dikenal untuk membuang sial.
Barulah di ruang tujuh adalah inti dari nama Goa Gong yang mana wisatawan dapat melihat keajaiban batu berbunyi gong.
"Ruang tujuh itu batunya jika dipukul seperti gong. Jadi di Goa Gong ini ada banyak batu, tapi ada yang bunyi dan ada juga yang enggak. Di ruang satu tadi gak bunyi, hanya menggema, kalau yang bunyi gong di ruang tujuh," katanya.
Selepas menyaksikan keajaiban batu bersuara gong itu, kami kembali naik hingga keluar di mulut goa.
Jarak turun dan naik goa diperkirakan sekitar 500 meter dengan estimasi waktu satu hingga dua jam.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.