Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bellywise, Restoran Daging Asap dengan Harga Terjangkau di Semarang

Kompas.com - 02/02/2020, 08:40 WIB
Riska Farasonalia,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

SEMARANG.KOMPAS.com - Bisnis kuliner memang cukup menjanjikan, apalagi jika didasari karena passion, pastinya akan lebih menyenangkan ketika menjalaninya.

Itu juga yang dirasakan Faiz Yazid Aulady (24). Pemuda asal Semarang ini dengan modal nekat memberanikan diri membuka bisnis restorannya di Jalan Wonodri Krajan 3 Nomor 45 Semarang.

Restoran Bellywise dengan mengusung konsep unik yakni homemade resto ini mulai dirintis sejak dirinya masih duduk di bangku kuliah.

Faiz sapaan akrabnya ini mengaku memilih menekuni bisnis restoran berawal dari kegemarannya mencoba berbagai jenis masakan baru.

Baca juga: Semarang, Kota Wisata Terbersih di ASEAN

"Bisnis itu dirintis sejak 2017 lalu saat saya masih kuliah. Awalnya memang hobi nyoba masakan-masakan gitu. Sejak dari SMA juga udah senang jualan makanan, pernah jual di taman KB, di event-event dan bantu-bantu teman juga," cerita Faiz saat ditemui Kompas.com, Senin (27/01/2020).

Oleh karena letaknya yang jauh dari keramaian kota, Faiz sengaja membuka restorannya ini dengan nuansa rumahan.

Selain suasana yang nyaman dan tenang, juga dipadukan dengan menu andalannya yakni daging asap khas Bellywise dengan resep otentik.

Olahan daging asap yang sudah dimasak menggunakan tong smoker.KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Olahan daging asap yang sudah dimasak menggunakan tong smoker.

"Saya mengangkat tema homey di restoran ini, agar pelanggan merasa nyaman dan tenang karena letaknya juga agak jauh dari keramaian jalan raya. Terlebih menu andalan yang kita sediakan ada daging asap dengan proses olahan yang alami," kata mahasiswa alumni Universitas Dian Nuswantoro ini.

Bellywise sendiri memiliki tiga jenis menu daging asap yakni Single Platter, Double Platter dan Share Platter. Satu porsinya berisi olahan daging ayam, daging sapi, yang dipadukan dengan makaroni, roti, salad, saus barbeque dan onion.

Baca juga: 5 Oleh-oleh Khas Semarang yang Wajib dibeli, dari Lumpia hingga Mochi

Untuk harganya juga masih terjangkau bagi kalangan mahasiswa dan keluarga yang menjadi bidikan pasar utama usaha restoran ini.

"Menu daging asap sangat terjangkau harganya, bisa untuk sendiri atau rame-rame. Kalau Single Platter buat sendiri harganya Rp 80.000 ribu, Double Platter buat berdua harganya Rp 165.000, dan Share Platter buat 4-5 orang harganya Rp 300.000," jelas pemuda kelahiran 1996 ini.

Olahan daging khas Bellywise itu dipanggang di dalam tong smoker atau tungku selama 18 jam, sebelum diolah menjadi berbagai jenis makanan yang siap disajikan.

Tong Smoker tempat memasak olahan daging asap yanh dibakar menggunakan kayu.KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Tong Smoker tempat memasak olahan daging asap yanh dibakar menggunakan kayu.

Tungku tersebut juga dibuat sendiri dan dipanaskan dengan api yang menggunakan kayu bakar.

"Kayu yang dibakar dari pohon kelengkeng atau rambutan. Kayunya dipilih yang tua yang udah gak panen lagi. Itu berpengaruh pada aroma dan cita rasa daging asap khas Bellywise," katanya.

Selain itu, pengolahan daging tersebut membutuhkan orang khusus atau lebih familiar dengan sebutan pit master.

Saat ini, Faiz telah memiliki 12 karyawan yang semuanya harus memiliki keterampilan memasak dan mengolah bumbu-bumbu daging asap. Selain itu omsetnya pun kini bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulannya.

Baca juga: Jelajah Kota Lama Semarang, Ikuti Itinerary 1 Hari Berikut Ini

Kendati demikian, bisnis yang sudah dijalankannya hampir tiga tahun ini bukan tak mengalami kendala.

“Kalau kendala awalnya ya itu modal. Karena dulu kan masih mahasiswa, jadi modalnya pas-pasan, sama modal nekat juga. Jadinya sempat pinjam uang orangtua untuk memulai. Ayah sempat ragu, tapi saya jadikan motivasi dan ku buktikan sekarang," katanya.

Faiz yang mengidolakan sosok pengusaha ternama Gary Vee ini pun mengungkapkan suka dukanya menggeluti dunia kuliner ini.

"Kalo sukanya ya tiap hari ada pengalaman baru buat ketemu orang yang beda-beda dan random, bisa belajar karakter pelanggan dan nambah relasi. Kalau susahnya ya pas atur jadwal operasional dan ketika ada komplain pelanggan, yang gak bisa cepat di handle, jadi takut kecewain aja," pungkasnya.

Untuk pengembangan bisnis, Faiz mengaku akan terus melakukan inovasi yakni dengan menambah makanan di baru yang lebih mengedepankan proses pembuatan secara homemade.

Baca juga: 12 Rekomendasi Kuliner Semarang dari Warga Lokal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com