Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Virus Corona, Australia Larang Kunjungan Pelancong yang Datang dari China

Kompas.com - 02/02/2020, 15:26 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

Sementara Kepala Pemerintah Queensland (Queensland’s Premier) menyerukan seluruh penerbangan dari China dihentikan sampai wabah virus corona dapat dikontrol.

"Saya tidak biasanya setuju dengan Donald Trump. Tetapi kali ini saya setuju dengan pihak berwenang Amerika Serikat bahwa kita harus melakukan tindakan apapun yang memungkinkan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona," lanjut Kepala Pemerintah Queensland saat ditanya mengenai langkah serupa yang dilakukan Amerika Serikat.

Media pemerintah China melaporkan terdapat 259 orang meninggal dan 11.791 orang terjangkit virus corona di China.

Baca juga: Update Wabah Virus Corona: 305 Orang Meninggal, 14.568 Terinveksi

Sementara di Australia terdapat 12 kasus, salah satunya perempuan asal Melbourne berusia 20 tahun-an yang dikabarkan baru saja kembali dari Wuhan.

Scott Morrison, Perdana Menteri Australia, juga mengumumkan bahwa bandara di Australian akan dilengkapi masker pelindung dan termometer.

"Terdapat setengah juta masker pelindung yang disediakan bagi penumpang yang datang dan pergi melalui bandara di Australia," ujar Scott Morrison.

"Ada juga termometer di bandara tersebut dan kami sedang berusaha agar dapat diletakkan di tempat yang telah dipersiapkan," lanjutnya.

Pelancong yang baru tiba di Australia pada Minggu (02/02/2020) maupun yang sedang perjalanan menuju Australia akan melalui serangkaian skrining.

Australia menjadi negara kesekian di dunia yang menerapkan larangan kunjungan pelancong dari China, terkait wabah virus corona. Beberapa lainnya adalah Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Pakistan, dan Italia.

Dikutip dari BBC oleh The Weekend Australian, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebenarnya tindakan larangan kunjungan pelancong dari China bukanlah langkah yang dirasa tepat.

Sebab mampu menimbulkan lebih banyak kerugian seperti membatasi informasi, rantai pasokan kesehatan, dan kerugian ekonomi.

WHO merekomendasikan untuk melakukan skrining di batas-batas negara resmi dan mereka juga telah mengingatkan bahwa menutup larangan kunjungan tersebut malah bisa mempercepat penyebaran virus, dengan adanya pelancong yang memasuki negara tersebut secara ilegal.

Maskapai penerbangan Qantas akan menangguhkan penerbangan ke China mulai 9 Februari 2020 atau malah secepatnya.

Hal itu dilakukan usai Singapura dan Amerika Serikat mengeluarkan larangan kunjungan yang membuat penerbangan internasional tak bisa beroperasi.

Sementara maskapai Flying Kangaroo mempunyai rute penerbangan antara China dan Australia, Shanghai-Sydney dan Beijing-Sydney. dengan total 12 penerbangan dalam seminggu.

Qantas awalnya akan memberhentikan penerbangan Beijing-Sydney mulai Mareat namun diajukan mulai 9 Februari 2020. Sementara penerbangan Shanghai-Sydney rencananya mulai lagi pada 29 Maret 2020, mengingat larangan kunjungan akan berakhir pada masa itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com