Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Pernah Masuk ke Dalam Tugu Monas? Ini Isinya

Kompas.com - 02/02/2020, 15:41 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Tugu Monas tidak hanya menjadi monunem ikon Kota Jakarta saja. Bangunan tersebut memiliki beberapa obyek wisata menarik yang dapat dilihat.

Salah satu obyek wisata tersebut adalah koleksi diorama yang dipamerkan di Museum Monumen Sejarah Nasional lantai dasar Tugu Monas. Meskipun koleksi seni memang hanya diorama saja, namun diorama tersebut dibagi menjadi enam sisi yang memiliki cerita masing-masing.

Untuk Diorama Sisi 1, pengunjung akan disuguhi dengan diorama manusia purba hingga saat-saat terbentuknya kerajaan di Indonesia. Setiap diorama di sini saling tersambung menjadi sebuah cerita yang nantinya akan memperlihatkan bagaimana bangsa Indonesia terjadi.

Tidak hanya itu, Diorama Sisi 1 juga menceritakan beberapa momen penting yang pernah terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah diorama Sumpah Palapa.

Baca juga: Itinerary 1 Hari Naik Bus Tingkat Wisata Rute History of Jakarta

“Diorama soal Gajah Mada saya baru lihat sekali. Itu juga di Monas. Selama ini setiap berkunjung ke museum tidak pernah liat ada diorama yang bercerita Gajah Mada buat sumpah,” kata seorang pengunjung Monas Hidayat saat ditemui Kompas.com, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Selanjutnya, ada Diorama Sisi 2 yang masih menggambarkan cerita saat kerajaan di Indonesia masih jaya. Akan tetapi, diorama ini lebih fokus pada beberapa perang kerajaan yang pernah terjadi.

Dua orang pengunjung Monas sedang melihat diorama yang berada di lantai dasar Tugu Monas, Jakarta, Rabu (29/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Dua orang pengunjung Monas sedang melihat diorama yang berada di lantai dasar Tugu Monas, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Sementara di Diorama Sisi 3, penggambaran tentang Indonesia sudah berbeda dan lebih bercerita mengenai masyarakat Indonesia di zaman penjajahan Belanda dan Jepang.

Beberapa diorama yang menggambarkan hal tersbut adalah diorama Perhimpunan Indonesia,  Stovia, Sumpah Pemuda, Romusa, dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Untuk Diorama Sisi 4, kamu akan melihat beberapa cerita bagaimana masyarakat Indonesia mempertahankan kemerdekaannya, hingga akhirnya Indonesia bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca juga: Libur Akhir Pekan, Yuk Berburu Buku di Pasar Kenari Jakarta

Diorama Sisi 5 menceritakan bagaimana Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan internasional Gerakan Non-Blok. Sementara itu, Diorama Sisi 6 menceritakan soal uji penerbangan pesawat.

Museum Sejarah Nasional tersebut memiliki beberapa fasilitas seperti mushola kecil yang terletak di antara Diorama Sisi 1 dan Diorama Sisi 2. Tidak jauh dari situ juga terdapat kamar mandi yang berfungsi dengan baik.

Lantai dasar Tugu Monas yang memiliki berbagai macam diorama menarik. Luasnya ruangan ini sering dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain dan berlarian ke sana kemari, Monas, Jakarta, Rabu (29/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Lantai dasar Tugu Monas yang memiliki berbagai macam diorama menarik. Luasnya ruangan ini sering dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain dan berlarian ke sana kemari, Monas, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Jika kamu haus, kamu bisa beli minuman yang disediakan di dalam mesin penjual minuman. Untuk menggunakan mesin tersebut, kamu cukup menggunakan uang kertas biasa tanpa harus tap kartu JakCard.

Dari Cawan Monas juga terdapat pintu masuk menuju Ruang Kemerdekaan dan menaiki lift menuju puncak Monas.

Di dalam Ruang Kemerdekaan di Tugu Monas, kamu dapat mendengar rekaman suara Presiden pertama Indonesia Soekarno yang sedang membacakan teks proklamasi, Jakarta, Rabu (29/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Di dalam Ruang Kemerdekaan di Tugu Monas, kamu dapat mendengar rekaman suara Presiden pertama Indonesia Soekarno yang sedang membacakan teks proklamasi, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Di Ruang Kemerdekaan, kamu bisa mendengar rekaman suara Presiden pertama Indonesia Soekarno yang sedang membacakan teks proklamasi. Kamu bisa menikmati rekaman tersebut sembari duduk di beberapa undakan kursi yang telah disediakan.

Untuk menuju ke puncak Tugu Monas, kamu bisa langsung menghampiri ruangan yang terletak di sisi belakang Ruang Kemerdekaan. Di sana, kamu harus tap kartu JakCard terlebih dahulu sebelum dapat menaiki lift.

Baca juga: Tiga Leuwi di Bogor, Kolam Alami yang Cocok untuk Wisata Akhir Pekan

Sesampainya di puncak Monas, kamu bisa memanfaatkan empat teropong yang telah disediakan yang dapat digunakan secara gratis.

Selain itu, terdapat juga beberapa anak tangga portable cukup tinggi yang dapat dinaiki oleh anak-anak agar mereka lebih mudah menikmati pemandangan Kota Jakarta.

Seorang pengunjung sedang memanfaatkan teropong gratis untuk melihat Kota Jakarta yang terletak di puncak Monas, Jakarta, Rabu (29/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Seorang pengunjung sedang memanfaatkan teropong gratis untuk melihat Kota Jakarta yang terletak di puncak Monas, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Untuk memasuki museum hingga cawan Monas yang terletak di Gambir, Jakarta Pusat, harga tiket yang harus dibayar adalah Rp 2.000 untuk anak-anak dan pelajar, Rp 3.000 untuk mahasiswa, dan Rp 5.000 untuk dewasa.

Sementara untuk naik ke Puncak Monas dikenakan tiket Rp 2.000 untuk anak-anak, Rp 5.000 untuk pelajar dan Rp 10.000 untuk dewasa.

Sementara untuk orang berusia di atas 60 tahun, penyandang disabilitas yang memiliki KTP DKI Jakarta, dan pemegang KJP dapat masuk secara gratis.

Seluruh tiket dapat dibeli menggunakan kartu JakCard. Jika tidak memilikinya, kamu bisa membeli di loket seharga Rp 35.000 dengan saldo awal Rp 20.000. Monas buka setiap Selasa – Minggu mulai dari pukul 08.00 – 21.00 WIB.

Baca juga: Musin Hujan, Yuk Liburan Akhir Pekan di 5 Tempat Wisata Indoor Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com