Di kampung herbal, banyak disedikan berbagai tanaman obat yang diambil dari hutan TNMB.
“Ini masih terus kami kembangkan. Kami bangun taman dan sarana lain,” tuturnya.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Tepi Laut di Jember yang Bisa Dikunjungi
Kampung herbal ini menjadi upaya TNMB untuk mengurangi aktivitas penjarahan hutan oleh masyarakat sekitar.
Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Wiratno mendantangi kampug herbal ini pada Selasa (28/1/2020).
Menurutnya, warga yang berada di kawasan hutan bisa memanfaatkan lahan agar mendapatkan manfaat.
"Ada yang menaman berbagai jenis yang bernilai ekonomis, seperti jengkol, cabai dan pohon-pohonan, itu tidak apa apa dalam bentuk kelompok sambil menjaga hutan," terang dia.
Baca juga: Liburan ke Jember, Jangan Lupa Mampir ke Taman Botani Sukorambi
Kepala TNMB Jember Maman Surahman menambahkan, ada 2.600 hektar lahan yang bisa dikelola oleh warga sekitar.
Mereka diajak agar bisa memulihkan hutan sehingga fungsinya sebagai penyeimbang ekosistem bisa maksimal.
"Produk dibuat warga, kami fasilitasi dan damping," tandasnya.
Baca juga: Teluk Love Jember yang Romantis dengan Bentuk Hati
Tertarik berkunjung? Jika berminat, untuk menuju ke kampung herbal Jember membutuhkan waktu sekitar satu jam dengan jarak tempuh 40 kilometer dari Kota Jember.
Sepanjang jalan menuju kampung herbal, kanan kiri jalan akan banyak pohon karet milik PTPN XII. Lalu, ada perumahan perkebunan dengan nuansa klasik.
Sebelum memasuki desa Andongrejo, harus melewati Desa Curahnongko terlebih dahulu.
Kemudian, terdapat gerbang bertuliskan kampung herbal di pinggir jalan sebelum masuk ke TNMB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.