Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Herbal Jember, Bikin Jamu dengan Bahan-bahan Alami dari Hutan

Kompas.com - 03/02/2020, 09:20 WIB
Bagus Supriadi,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Jember bukan hanya punya festival yang menarik, juga desa dengan kreatif, unik dan bermanfaat.

Salah satunya adalah kampung herbal yang terletak di Dusun Krajan II, Desa Andong Rejo, Kecamatan Tempung Rejuo, Jember, Jawa Timur.

Kawasan ini juga masuk dalam kawasan penyanggah hutan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).

Masyarakat di desa ini mulai memanfaatkan tanaman yang ada di hutan. Mereka mengambilnya, lalu mengolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomis dan berguna.

Baca juga: Wisata di Jember, Belum Sah Kalau Tidak ke Museum Tembakau

Seperti membuat produk jamu asam urat, teh kelor, jamu liver, jahe instant, susu jagung, susu jahe, dodol dan bubuk instant lidah buaya, madu dan lainnya. Semua produk itu sudah dikemas dengan menarik.

"Semua bahannya kami ambil dari hutan," kata Sulasmi, pembuat berbagai olahan produk jamu dari Kelompok King Betiri.

Menurut dia, King Betiri merupakan kelompok yang dibuat warga. Artinya saking betiri, yang punya arti mengambil bahan obat dari hutan Meru Betiri.

"Karena memang disana tersedia berbagai bahan untuk obat," tuturnya

Baca juga: Dira Funtastic Night, Sepotong Eropa di Jember yang Instagramable

Warga sekitar sudah belajar membuat ramuan instant sejak 1996. Mereka belajar secara otodidak sejak saat itu. Namun, baru tahun 2013 kelompok didirikan.

 

Dua produk herbal

Gerbang menuju kampung herbal di Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo Jember, tempat ini sekaligus menuju lahan Taman Nasional Meru BetiriKOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI Gerbang menuju kampung herbal di Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo Jember, tempat ini sekaligus menuju lahan Taman Nasional Meru Betiri
Produk di kampung herbal yang dibuat oleh warga terdiri dari dua segmen. Pertama minuman instan kesehatan, sepertI instant temulawak, kunir, kencur. Kedua, obat-obatan, yakni campuran dari berbagai bahan.

"Misalkan obat asam urat, campurannya ada beberapa macam," tambah Teguh Hadi Suprapto, warga lain yang juga membuat produk obat-obatan.

Menurut dia, proses produknya masih manual hingga kini. Ada puluhan warga yang beraktivitas membuat jamu ini. Mereka terdiri dari penyedia bahan baku, bagian produksi dan ada yang memasarkan.

"Warga tanam di lahan pemanfaatan TNMB, warga juga ikut menjaga," tuturnya.

Baca juga: Jember Fashion Carnaval Kembali Digelar Pertengahan 2019

Sementara itu, Kepala Desa Andongrejo Masjudianto menambahkan, kampung herbal ini dibuat karena melihat potensi desa yang kaya dengan tanaman obat.

"Selain itu, kami mengembangkan kampung herbal agar menarik perhatian warga yang berkunjung, terutama wisatawan," tuturnya.

Di kampung herbal, banyak disedikan berbagai tanaman obat yang diambil dari hutan TNMB.

“Ini masih terus kami kembangkan. Kami bangun taman dan sarana lain,” tuturnya.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Tepi Laut di Jember yang Bisa Dikunjungi

Kampung herbal ini menjadi upaya TNMB untuk mengurangi aktivitas penjarahan hutan oleh masyarakat sekitar.

Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Wiratno mendantangi kampug herbal ini pada Selasa (28/1/2020).

Menurutnya, warga yang berada di kawasan hutan bisa memanfaatkan lahan agar mendapatkan manfaat.

"Ada yang menaman berbagai jenis yang bernilai ekonomis, seperti jengkol, cabai dan pohon-pohonan, itu tidak apa apa dalam bentuk kelompok sambil menjaga hutan," terang dia.

Baca juga: Liburan ke Jember, Jangan Lupa Mampir ke Taman Botani Sukorambi

Kepala TNMB Jember Maman Surahman menambahkan, ada 2.600 hektar lahan yang bisa dikelola oleh warga sekitar.

Mereka diajak agar bisa memulihkan hutan sehingga fungsinya sebagai penyeimbang ekosistem bisa maksimal.

"Produk dibuat warga, kami fasilitasi dan damping," tandasnya.

Baca juga: Teluk Love Jember yang Romantis dengan Bentuk Hati

Tertarik berkunjung? Jika berminat, untuk menuju ke kampung herbal Jember membutuhkan waktu sekitar satu jam dengan jarak tempuh 40 kilometer dari Kota Jember.

Sepanjang jalan menuju kampung herbal, kanan kiri jalan akan banyak pohon karet milik PTPN XII. Lalu, ada perumahan perkebunan dengan nuansa klasik.

Sebelum memasuki desa Andongrejo, harus melewati Desa Curahnongko terlebih dahulu.

Kemudian, terdapat gerbang bertuliskan kampung herbal di pinggir jalan sebelum masuk ke TNMB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com