Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko Oen, Kedai Es Krim Kuno di Sudut Kota Lama Semarang

Kompas.com - 03/02/2020, 12:50 WIB
Riska Farasonalia,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tua-tua kelapa, makin tua makin berminyak. Peribahasa tersebut cocok melekat pada salah satu restoran legendaris di Kota Semarang. Toko Oen namanya.

Berdiri sejak 83 tahun silam, Toko Oen tetap mempertahankan orisinalitasnya dengan mengusung konsep gaya nostalgia.

Ketika mendengar Toko Oen, yang melekat di benak masyarakat Semarang adalah restoran dengan segala ornamen khas tempo dulu. Khususnya Toko Oen yang berada di Jalan Pemuda No. 52, Kota Semarang.

Baca juga: Seakan Dunia Berhenti, Rahasia Toko Oen Bertahan 80 Tahun

Seiring pertumbuhannya, kini Toko Oen berkolaborasi dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) Investments kembali membuka restorannya.

Lokasinya di gedung tua nan eksotis milik GKBI, Jalan Empu Tantular No.29, Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.

Toko Oen,Berlokasi di Gedung tua nan eksotis milik GKBI Jl. Empu Tantular No.29, Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Toko Oen,Berlokasi di Gedung tua nan eksotis milik GKBI Jl. Empu Tantular No.29, Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang,
Di sana, Toko Oen membuka sebuah kedai es krim. Kedai ini masih berada di salah satu sudut Kawasan Kota Lama yang jarang terjamah oleh masyarakat luas.

Generasi ketiga pemilik Toko Oen, Megaputri Megaradjasa bercerita, ada alasan di balik pembukaan kedai es krim di gedung GKBI

Baca juga: 5 Tempat Wisata Kekinian di Semarang, Terbaru Dusun Semilir Hadirkan Foto Underwater

Salah satunya untuk menyelamatkan sudut bangunan di kawasan Kota Lama yang jarang terjamah oleh masyarakat.

"Kedai es krim ini bertemakan Oud En Nieuw yang memiliki arti kuno, kini, dan nanti. Bahwa sejarah tidak untuk dilupakan, namun untuk dipertahankan," jelas perempuan yang akrab disapa Yenni kepada Kompas.com, Minggu (2/1/2020).

Awalnya, Yenni mengaku tidak gampang mengubah penampilan gedung tua yang dipenuhi semak belukar itu hingga menjadi sebuah bangunan baru tanpa merubah orisinalitasnya.

Baca juga: Bellywise, Restoran Daging Asap dengan Harga Terjangkau di Semarang

Dia harus mengganti semua cat tembok yang mengelupas. Memotong akar-akar pohon yang menjuntai ke dalam gedung. Lalu menguruk rawa-rawa di belakang gedung agar dapat dijadikan lahan parkir.

"Hanya orang nekat yang mau melakukannya. (Karena) kurang lebih Rp 600 juta sudah habis buat renovasi GKBI," katanya.

Es krim tradisional

Pilihan es krim di Toko Oen SemarangKOMPAS.com/instagram toko oen Pilihan es krim di Toko Oen Semarang
Sejak puluhan tahun, restorannya ini memang identik dengan cita rasa es krim yang lezat. Uniknya, cara pembuatan es krim yang memiliki 16 varian rasa ini masih menggunakan metode tradisional.

"Toko Oen dikenal bukan makanan besarnya, tapi orang kenal itu karena ada es krim. Nah es krimnya sendiri dimasaknya dengan cara kuno," kata Yenni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com