Di dalam museum ini kamu dapat melihat-lihat sejarah terbentuknya Indonesia, mulai dari kebudayaan, sejarah Pancasia, lambang Garuda yang berlapiskan emas, sejarah berdirinya Monas, sampai cerita kemerdekaan Indonesia yang terdapat di ruang bawah tanah.
Untuk masuk ke Museum Monas pengunjung harus membeli tiket dengan menggunakan kartu yang bernama JakCard atau Jakarta One, dengan harga kartu Rp 15.000 dan terdapat saldo Rp 20.000.
Jadi total kamu membayar Rp 35.000 untuk mendapatkan kartu tersebut. Namun, jika sudah mempunyai kartu tersebut akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5.000 saja.
Baca juga: Panduan Melihat Jakarta dari Puncak Monas
Setelah berkunjung ke dalam monas, kamu bisa berjalan-jalan di luar sekitaran Monas. Fasilitas terdapat di luar Monas terdapat toilet, joging track, berbagai stand-stand makanan seperti bakso, kerak telor, lontong sayur, ketoprak, sate, dan masih banyak lagi.
Untuk pemberhentian Bus Tour BW2 berikut nya adalah balai kota. Balai kota tidak hanya dijadikan tempat kerja pemerintahan Gurbernur DKI Jakarta saja, tetapi tempat ini juga tempat wisata edukatif untuk mengenal sistem pemerintahan DKI Jakarta.
Biasanya balai kota boleh dikunjungi saat akhir pekan tiba. Sebab pada hari kerja tempat ini selalu terlihat sibuk oleh para pegawai-pegawai yang bekerja, jadi kamu tidak bisa leluasa menikmati bangunan ini.
Memasuki pintu depan terdapat ruang kerja gubernur dan ruang penerima tamu, semua tempat boleh dikunjungi, kecuali ruang kerja gubernur. Kalau kamu ingin ke ruangan gubernur sebaikanya meminta izin ke pada petugas terlebih dahulu.
Setelah puas mengelilingi gedung balai kota, kamu tak perlu khawatir jika haus atau lapar, karena di halaman terdapat stand kuliner, serta tersedia juga mesin ATM.
Setelah melewati balai Kota, kamu akan diajak bekeliling menuju Sarinah dengan melewati jalan MH. Thamrin.
Seperti yang kita tahu, Sarinah merupakan mall pertama yang berdiri di Indonesia. Didirikan pada 17 Agustus 1962 dan di resmikan oleh presiden pertama Ir. Soekarno pada 15 Agustus 1966 sebagai pusat perbelanjaan atau departement store.
Nama Sarinah rupanya diambil dari nama pengasuh Ir. Soekarno. Mbok Sarinah menanamkan didikan kepada Ir. Soekarno agar selalu cinta pada rakyat-rakyat kecil dan mengajarkan tentang kesederhanaan.
Dari situ lah Ir. Soekarno ingin menjadikan Sarinah sebagai pusat perbelanjaan yang murah di kala perekonomian negara sedang sulit pada waktu itu.
Baca juga: Nilai Sejarah Bangunan Mal Sarinah Malang Akan Dikembalikan
Pada saat pertama kali dibuka hanya terdapat tiga lantai saja di Sarinah, lantai satu terdapat perlengkapan kebutuhan pakaian mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, wanita, dan laki-laki.
Sementara di lantai dua terdapat bahan-bahan tekstil, dan lantai tiga terdapat berbagai perlengkapan dapur serta alat tulis.
Seiring bertambahnya tahun, Sarinah kini mempunyai tujuh lantai karena terdapat juga gedung-gedung perkantoran.