JAKARTA, KOMPAS.com – Kabupaten paling utara di Selat Karimata, Kabupaten Natuna memiliki begitu banyak potensi wisata. Namun sayangnya, hingga kini wisatawan yang datang ke Natuna kebanyakan masih berupa wisatawan minat khusus.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua ASITA Kota Tanjungpinang sekaligus Ketua Kelompok Kerja Pariwisata dan Kebudayaan Forum Pengembangan Ekonomi Lokal Provinsi Kepulauan Riau, Sapril Sembiring.
Menurut Sapril, masalah aksesibilitas dan amenitas masih jadi permasalahan utama dalam sektor pariwisata Natuna.
“Flight masih terbatas ke sana. Masih harus menyambung dari Batam. Kapal juga terbatas, ada kapal Pelni dari Batam tapi itu bisa dua minggu sekali untuk masyarakat sekitar biasanya,” ujar Sapril.
Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Penerbangan Rute China-Indonesia Ditunda Sementara
Aksesibilitas menuju Kabupaten Natuna memang masih cukup rumit. Tidak ada rute penerbangan langsung ke Natuna.
Pesawat harus singgah terlebih dulu di Batam, lalu penumpang harus lanjut menaiki pesawat lain ke Natuna.
Selain itu, harga tiketnya juga relatif mahal. Berdasarkan pengamatan Kompas.com di situs pembanding harga tiket pesawat Skyscanner, harga tiket pesawat dari Jakarta ke Natuna adalah sekitar Rp 4,2 juta untuk tiket pulang pergi.
“Polanya tidak praktis. Anggaplah wisatawan dari Singapura, kalau naik kapal bisa lebih dari lima jam. Pertama dia ke Batam. Lalu tunggu penerbangan. Lalu terbang ke Natuna,” jelas Sapril.
“Jika dibandingkan dengan destinasi lain di sekitar ya terlalu lama. Durasi perjalanan yang lama dan cost (harga) yang tinggi,” lanjut Sapril.
Selain aksesibilitas, masalah lain dari pariwisata Natuna adalah masih kurangnya akomodasi yang memberikan kenyamanan pada wisatawan.
Baca juga: Takut Virus Corona, 6.000 Penumpang Kapal Pesiar Tidak Diizinkan Turun ke Darat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.