"Kita harus mengambil langkah preventif, sehingga ada pihak keamanan kepolisian bisa menyambangi lokasi itu," lanjutnya.
Hingga kini menurut Singgih belum ada imbauan langsung bagi wisatawan yang datang ke DIY.
"Imbauan, sampai saat ini kita belum melakukan tapi ada kewaspadaan. Sekarang ini kita lebih waspada, kemudian bagi para wisatawan yang melakukan perjalanan dengan pemandu wisata atau dengan para pramuwisata tentunya mereka diberikan rambu-rambu atau informasi khusus tentang waspada klitih," tambahnya.
Meski diakui Singgih hingga kini klitih tidak berpengaruh langsung dalam dunia pariwisata, ia tetap melakukan penindakan dan pencegahan.
Ia menambahkan apabila klitih terus ada tentu akan menganggu atau menghambat kunjungan wisatawan, terlebih dengan tindakan klitih yang tidak mengenal siapapun korbannya.
"Klitih ini tidak melihat siapa yang jadi korban. Si pelaku tidak mengenal korban. Berbeda dengan pelaku yang ada dendam. Nah ini bisa terjadi di setiap orang, ini yang harus kita antisipasi, sehingga kondisinya akan kondusif dan iklim wisata menjadi baik," pungkasnya.
Baca juga: Weekend di Yogyakarta, Ini 7 Tempat Wisata Instagramable ala Luar Negeri
Singgih berharap klitih tersebut segera dihentikan agar tidak menimbulkan jatuhnya korban yang akan berdampak pula dengan citra DIY sebagai kota budaya.
Sebelumnya, ramai di media sosial Twitter tagar #DIYDaruratKlitih. Salah satu netizen yaitu @Azharceria10 menuliskan daftar daerah yang rawan klitih.
"For your information: daerah yang rawan klitih, jalan kaliurang, jalan kabupaten, daerah maguwoharjo, daerah xt square, selokan mataram, seputaran ringroad (barat, utara, selatan, timur), daerah condong catur. Yang mau menambahkan silahkan #DIYdaruratklitih," tulis @Azharceria10, Senin (3/2/2020).
Hingga kini, twitt tersebut telah mengundang lebih dari sembilan ribu suka dan tujuh ribu retweet dari netizen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.