Tampak dari depan gedung ini terlihat megah dengan arsitektur bangunan Belanda yang bergaya ala vintage. Dulunya gedung ini merupakan tempat kediaman Jendral VOC yang bernama Reinier De Klerk, dan didirikan pada tahun 1750 pada abad ke 18.
Baca juga: Bus Tur Gratis di Jakarta, Keliling 5 Tempat Wisata Populer
Memasuki bagunan ini, kamu akan diperlihatkan dengan barang-barang kuno yang terdiri dari senjata, lukisan, dan barang-barang klasik lainnya yang dibuat dari ukiran-ukiran kayu.
Setelah berkeliling di halaman utama, di halaman belakang terdapat sebuah lapangan yang hijau.
Di depan lapangan tersebut terdapat sebuah lonceng, yang pada zaman dahulu digunakan untuk memanggil tentara Belanda dalam rangka mengikuti Apel.
Namun zaman sudah berubah, kini lapangan tersebut digunakan untuk acara-acara resepsi yang biasanya digelar pada malam hari, agar terkesan bergaya pernikahan ala Vintage.
Museum ini dibuka pada hari Senin- Jumat, pada pukul 09.00-16.00, dengan harga tiket Rp 5.000.
Masih di sekitaran Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat terdapat Museum Bank Indonesia.
Terletak di Jalan Pintu Besar Utara no. 3 Jakarta Barat ini, merupakan bagunan museum peninggalan zaman Belanda yang usianya hampir 200 abad.
Di sini kamu bisa melihat sejarah perkembangan mata uang Indonesia dari pertama kali masuk sampai sekarang.
Dahulunya gedung ini merupakan sebuah rumah sakit, namun pada tahun 1928 pemerintah Belanda mengganti gedung tersebut menjadi sebuah bank yang bernama De Javasche Bank.
Setelah Indonesia merdeka di tahun 1953 De Javasche Bank diresmikan menjadi bank sentral Indonesia atau Bank Indonesia yang saat ini dijadikan museum.
Baca juga: Keliling Jakarta Gratis, Melihat Jakarta Skycrapers dengan Bus Tour City BW4
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan