Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips untuk Wisatawan agar Terhindar dari Klitih Saat di Yogyakarta

Kompas.com - 05/02/2020, 17:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tagar #DIYDaruratKlitih yang muncul di media sosial Twitter ramai diperbincangan netizen belakangan ini. Aksi tindakan kejahatan jalanan dengan sasaran acak yaitu klitih telah menyita perhatian masyarakat khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebagai daerah yang memiliki potensi wisata, keberadaan klitih dapat mengancam dunia pariwisata DIY, khususnya aspek keamanan dan kenyamanan wisatawan. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (4/2/2020).

Selain Singgih, beberapa asosiasi travel agen juga ikut berkomentar terhadap aksi klitih yang menjadi ancaman dunia pariwisata DIY.

Kompas.com berhasil menghubungi Ketua Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies) DIY, Sudiyanto, pada Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Muncul Tagar #DIYDaruratKlitih di Twitter, Amankah Wisata ke Yogyakarta?

 Menurutnya, merebaknya aksi klitih cukup mengganggu karena membuat wisatawan sedikit was-was dalam bepergian.

"Kami sebagai biro perjalanan tentunya cukup khawatir. Meskipun sampai hari ini belum ada laporan tentang itu," kata Sudiyanto.

Lanjutnya, ia berharap dan menaruh kepercayaan pada pihak yang berwenang untuk menangani kasus ini secara cepat dan cermat. Ia juga berharap aksi-aksi klitih tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Ia mengungkapkan bahwa pihak berwenang harus meningkatkan kewaspadaan dengan cara melakukan patroli di tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan aksi klitih.

"Dan tentu ke tempat-tempat yang biasa dikunjungi oleh wisatawan pada malam hari untuk ditingkatkan keamanannya," ujarnya.

Sudiyanto memberikan tips dan imbauan bagi wisatawan yang berada di Yogyakarta untuk mengantisipasi aksi klitih sebagai berikut:

1. Jangan pulang larut malam atau dini hari

Sudiyanto mengimbau agar para wisatawan tidak pulang berwisata terlalu malam atau hingga dini hari. Hal ini dapat menimbulkan potensi-potensi aksi klitih semakin besar.

Sebaiknya, wisatawan pulang kembali ke penginapan tidak lebih dari pukul 22.00 WIB.

Jalan Malioboro Yogyakarta yang dipadati Wisatawan Sabtu (28/12/2019)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Jalan Malioboro Yogyakarta yang dipadati Wisatawan Sabtu (28/12/2019)

2. Pergi dengan beberapa orang

Imbauan dan tips kedua dari Sudiyanto adalah jangan pergi berwisata sendirian. Ia mengatakan sebaiknya wisatawan pergi beramai-ramai atau dengan beberapa orang.

Hal ini untuk menghindari aksi klitih yang akan lebih mudah menyasar satu orang. Banyaknya orang akan membuat pelaku klitih enggan melakukan tindak kejahatannya.

Baca juga: Spot Sunset di Yogyakarta, Kunjungi Bukit Paralayang Watugupit

3. Jangan lewat jalan sepi

Wisatawan yang ingin pulang dari tempat wisata sebaiknya tidak melewati jalan-jalan yang sepi. Akan lebih baik apabilan melewati jalan yang ramai atau banyak orang.

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak jalan yang terbilang ramai seperti Kota Yogyakarta yaitu Jalan Malioboro, Jalan Mangkubumi, Jalan Mataram, dan Jalan Brigjen Katamso.

Jika kamu menginap di daerah yang agak jauh, sebaiknya melewati jalan-jalan tersebut karena cukup ramai oleh lalu lalang kendaraan.

4. Hindari tempat-tempat yang sepi untuk meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan

Selain jalan yang sepi, wisatawan juga harus menghindari tempat-tempat sepi. Tempat-tempat seperti itu akan semakin melancarkan aksi klitih karena tidak ada orang banyak yang melihat tindakan tersebut.

Jika ingin santai di malam hari, sebaiknya kamu pilih tempat-tempat keramaian seperti Malioboro, kafe-kafe atau kedai kopi yang buka hingga malam hari.

Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di Yogyakarta Lesu, Bandara YIA Jadi Harapan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com