Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cegah Virus Corona di Pesawat, Bukan dengan Pakai Masker?

Kompas.com - 08/02/2020, 18:00 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Bukan dengan masker maupun sarung tangan plastik, rupanya cara terbaik untuk menghindari penyebaran virus corona adalah dengan mencuci tangan secara rutin, berdasarkan pernyataan penasihat medis untuk maskapai penerbangan dunia.

Dilansir dari Bloomberg.com, virus tak dapat bertahan lama di tempat duduk maupun sandaran tangan.

Risiko terinfeksi lebih besar saat melakukan kontak fisik dengan orang lain, seperti yang diungkapkan oleh David Powell, dokter sekaligus penasihat medis untuk International Air Transport Association (IATA).

IATA mewakili sekitar 290 maskapai penerbangan dan lebih dari 80 % lalu lintas udara global.

Menurut David Powell, masker dan sarung tangan justru dapat menyebarkan penyakit daripada menghentikannya.

Sehubungan dengan pencegahan wabah virus corona, beragam maskapai penerbangan mulai dari United Airlines Holdings Inc. sampai Cathay Pacific Airways Ltd. melakukan penundaan penerbangan ke China.

Baca juga: Daftar 34 Negara yang Batasi Perjalanan Maskapai ke China karena Virus Corona

Berikut beberapa hal penting terkait pencegahan wabah virus corona saat berada di pesawat, berdasarkan wawancara dengan David Powell:

Apakah ada risiko terjangkit virus saat penerbangan?

Risiko terjangkit virus berbahaya di pesawat cenderung kecil. Pasokan udara di pesawat modern berbeda dengan di bioskop atau gedung perkantoran.

Udara di pesawat terbang merupakan kombinasi setengah udara segar dan setengah udara resirkulasi. Udara resirkulasi telah melalui penyaring sejenis dengan yang digunakan di ruang operasi bedah.

Pasokan udara tersebut terjamin sekitar 99,97% (atau bahkan lebih) bebas dari virus dan partikel kecil lain. Sehingga risiko terjangkit virus tidak berasal dari persediaan udara. Bila pun terinfeksi virus, itu berasal dari orang lain.

Adakah kemungkinan tertular virus akibat menyentuh tempat duduk, sandaran tangan, maupun benda lain di dalam pesawat?

Ilustrasi keadaan dalam kabin pesawat m_sovinskiiSHUTTERSTOCK/M_SOVINSKII Ilustrasi keadaan dalam kabin pesawat m_sovinskii

Virus dan mikroba suka hidup di permukaan hidup (living surfaces) seperti kita (manusia). Sejauh ini, bersalaman dengan seseorang bahkan mempunyai risiko lebih besar dibandingkan permukaan kering yang tak mengandung oranisme hidup (biological material).

Virus tak dapat bertahan hidup di permukaan suatu benda. Sehingga prosedur tepat untuk menghilangkan virus adalah dengan membersihkannya secara normal.

Pembersihan secara menyeluruh diperlukan jika diketahui seseorang terjangkit virus akibat menyentuh permukaan suatu benda tertentu.

Akankah orang-orang berhenti berinteraksi selama di dalam pesawat? David Powell merespon dengan akankah dia berhenti pergi ke bioskop, kompetisi olahraga, konser, atau konferensi? Dia tak yakin akan serta merta tak berinteraksi seperti itu.

Bagaimana cara mencegah penyebaran virus saat berada di dalam pesawat?

Ilustrasi penumpang pesawat menutupi hidung saat bersinSHUTTERSTOCK/MATEJ KASTELIC Ilustrasi penumpang pesawat menutupi hidung saat bersin

Menjaga kebersihan tangan, dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus saat berada di pesawat.

Baca juga: Menginfeksi 25 Negara, Bagaimana Penyebaran dan Cara Melindungi Diri dari Virus Corona?

Bertolak belakang dengan apa yang dipikirkan oleh orang-orang, justru tangan menjadi media efektif penyebaran virus. Rutin cuci tangan dan/ atau menggunakan hand sanitizer sebaiknya dilakukan.

Hindari memegang wajah langsung dengan tangan. Bila kamu batuk atau bersin, setidaknya tutupi wajah (hidung & mulut) dengan lengan baju. Lebih baik lagi menggunakan tisu. Tak lupa buang tisu dengan benar dan cuci tangan setelah itu.

Cara terbaik adalah mencuci tangan dan mengeringkannya dengan sempurna. Bila tak memungkinkan untuk cuci tangan, paling tidak gunakan hand sanitizer berbahan alkohol.

Apakah menggunakan masker dan sarung tangan membantu mencegah infeksi virus?

Ilustrasi penumpang menggunakan masker untuk cegah penyebaran virus corona di pesawatSHUTTERSTOCK/LEK IN A BIG WORLD Ilustrasi penumpang menggunakan masker untuk cegah penyebaran virus corona di pesawat

Manfaat penggunaan masker untuk mencegah infeksi virus terbilang sedikit. Sekalipun ada, biasanya masker berguna bagi orang yang sakit. Mereka mengenakannya untuk mencegah orang lain tertular penyakit dari mereka.

Baca juga: Hati-hati, Penyebaran Virus Corona Bisa Melalui Masker Bekas Pakai

Namun, mengenakan masker dalam kurun waktu lama kurang efektif. Bila masker menjadi lembap, virus dan bakteri akan berkembang biak di masker. Sehingga memungkinkan penularan virus melalui masker.

Sementara sarung tangan terbilang lebih buruk karena orang yang mengenakan sarung tangan memegang apapun menggunakan tangan mereka.

Sehingga hal tersebut menjadi cara bagi mikro-organisme untuk berpindah-pindah. Belum lagi kalau di bagian dalam sarung tangan menjadi panas dan berkeringat. Kondisi ini memungkinkan mikroba untuk berkembang biak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com