Jalanan semen menghubungkan pondok yang satu ke pondok lainnya. Di depan pondok itu kolam renang dibangun untuk anak-anak. Luasnya sekitar 20 kali 30 meter persegi.
Jika akhir pekan, kolam itu dipenuhi anak-anak yang berenang.
“Kalau hari biasa begini, umumnya keluarga dan pegawai atau karyawan kantor berkunjung. Kalau akhir pekan itu ramai anak-anak ikut. Berenang,” kata Ikram, karyawan lokasi wisata itu.
Destinasi ini baru dibuka bulan lalu. Namun, langsung populer berkat desain yang unik dan menarik. Ikram mengklaim dalam sehari sekitar 500 orang berkunjung ke lokasi itu.
Aneka makanan
Di lokasi ini juga menyediakan aneka makanan dan minuman. Sebagian makanan khas Aceh Besar seperti kuah pliek pakai cue (sayur patarana dan kerang bambu), ayam tangkap dan aneka makanan lainnya. Minuman mulai jus hingga kelapa muda.
Saat bersantap siang, semilir angin dari persawahan, dan gemercik air serta ikan nan berlarian membuat suasana semakin indah.
Siang itu ramai wisatawan datang bersama teman kantor dan keluarga. Bersantap siang sembari berfoto sepuasnya di lokasi itu.
Untuk masuk kawasan itu, dikenakan biaya Rp 5.000 untuk tiket masuk. Di papan pengumuman tertulis, lokasi ini gratis untuk anak yatim.
“Kami menggratiskan anak yatim masuk dan bermain sepuasnya,” sebut Ikram.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.