Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Foto: Ikut Ngamen Bersama Barongsai Glodok

Kompas.com - 09/02/2020, 20:55 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan pecinan petak sembilan di Glodok, Jakarta masih kental akan unsur kebudayaan Tionghoa. Meski zaman semakin modern, unsur kebudayaan Tionghoa masih dapat dirasakan saat menyusuri area tersebut.

Salah satu yang paling mencolok adalah beberapa kepala barongsai yang terlihat berjalan ke sana kemari. Terkadang sendirian, terkadang bergerombol.

Dua penggiat barongsai ngamen, Herman (kiri) dan Yusuf (kanan), yang mulai bekerja dari siang hari hingga sore tiba di Glodok, Jakarta, Rabu (5/2/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Dua penggiat barongsai ngamen, Herman (kiri) dan Yusuf (kanan), yang mulai bekerja dari siang hari hingga sore tiba di Glodok, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Orang-orang yang berprofesi sebagai "barongsai ngamen" ini adalah Herman, Yusuf, dan Yanti. Terdiri dari sepuluh orang lainnya yang juga sering mengamen di sana, Kompas.com hanya bertemu dengan ketiga orang tersebut Rabu (5/2/2020) lalu.

Baca juga: Lika-liku Barongsai Ngamen di Glodok

Rute yang diambil saat mengamen

Barongsai ngamen merupakan fenomena yang sering dilihat saat berkunjung ke petak sembilan, Glodok, Jakarta, Rabu (5/2/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Barongsai ngamen merupakan fenomena yang sering dilihat saat berkunjung ke petak sembilan, Glodok, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Perjalanan para barongsai ngamen ini tidak jauh dari kawasan petak sembilan dan deretan toko obat di seberang jalan. Bahkan, mereka turut blusukan ke beberapa jalan kecil namun ramai yang terletak di dalam petak sembilan.

Barongsai ngamen yang sedang bekerja di sepanjang jalur petak sembilan Glodok, Jakarta, Rabu (5/2/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Barongsai ngamen yang sedang bekerja di sepanjang jalur petak sembilan Glodok, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

"(Mulai bekerja) dari jam 12:00 WIB biasanya sampai jam 16:30 WIB atau 17:00 WIB. Kerjanya setiap hari dari mulai Tahun Baru Imlek sampai Cap Go Meh. Kalau sudah lewat biasanya hanya weekend saja di hari ramai," tutur Herman.

Untuk Cap Go Meh sendiri, biasanya Herman dan kawan-kawan pergi menuju ke beberapa vihara di kawasan Mangga Besar untuk turut meramaikan perayaan Cap Go Meh sembari mengadu nasib di sana.

Ucapan dan doa yang dilontarkan

Barongsai ngamen kerap melintasi sepanjang jalur petak sembilan di Glodok, Jakarta. Penghasilan yang didapat sehari-hari pun tidak menentu, Rabu (5/2/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Barongsai ngamen kerap melintasi sepanjang jalur petak sembilan di Glodok, Jakarta. Penghasilan yang didapat sehari-hari pun tidak menentu, Rabu (5/2/2020).

Saat sedang keliling petak sembilan, para barongsai ngamen secara seragam akan mengatakan "Gong Xi Fa Cai" sembari menjulurkan tangan kanan yang memegang sebuah amplop merah.

Namun setiap orang memiliki kalimat tambahan yang berbeda di akhir pengucapan "Gong Xi Fa Cai". Salah seorang anggota barongsai ngamen bernama Yusuf selalu memberikan doa kepada orang-orang yang melintasinya.

Herman, salah seorang anggota barongsai ngamen di petak sembilan Glodok, sedang bekerja di sore hari, Jakarta, Rabu (5/2/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Herman, salah seorang anggota barongsai ngamen di petak sembilan Glodok, sedang bekerja di sore hari, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

"Semoga sehat selalu di tahun baru ini," ucap Yusuf setiap kali memasuki toko-toko sepanjang kawasan petak sembilan dan kepada salah seorang wanita berpakaian warna hitam yang papasan dengannya.

Meski tidak selalu mendapatkan uang, namun doa-doa yang baik tetap diucapkan dengan senyuman sembari Yusuf bersama kawan-kawan kembali berjalan ke tujuan lain di sepanjang petak sembilan.

Istirahat menjelang sore


Seorang penggiat barongsai ngamen, Yusuf, sedang beristirahat di sore hari menjelang malam sebelum bergegas pulang membawa uang yang dihasilkannya hari itu di petak sembilan di Grogol, Jakarta, Rabu (5/2/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Seorang penggiat barongsai ngamen, Yusuf, sedang beristirahat di sore hari menjelang malam sebelum bergegas pulang membawa uang yang dihasilkannya hari itu di petak sembilan di Grogol, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Sebelum bergegas pulang menuju rumah, Yusuf menyempatkan diri untuk istirahat terlebih dahulu sembari bercerita penghasilannya yang di dapat setiap hari.

Mulai dari Rp 100.000 - Rp 150.000, bahkan mencapai Rp 600.000 saat menjelang Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, pendapatan tak menentu juga dibantu dengan pekerjaan lain yang dilakoninya.

Baca juga: 5 Fakta Seputar Barongsai yang Keluar Setiap Imlek

Barongsai ngamen di sepanjang petak sembilan Glodok, Jakarta terdiri dari setidaknya 10 orang, Rabu (5/2/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Barongsai ngamen di sepanjang petak sembilan Glodok, Jakarta terdiri dari setidaknya 10 orang, Rabu (5/2/2020).

"Kerja juga sebagai kuli dan kerjaan serabutan lain. Asalkan dapat uang yang halal dan selama tidak mencuri atau berbuat jahat akan saya lakukan," kata Yusuf.

Berbeda dengannya, dua kawannya Herman dan Yanti segera pulang seusai mengamen menggunakan barongsai milik mereka.

"Sudah gelap mau hujan. Kami duluan (pulang dulu), mau ke sana sebentar (mencari uang di deretan toko obat Glodok)," tutur Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com