YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik warung mi ayam legendaris Tumini di Yogyakarta, Bu Tumini dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020). Kabar duka itu lalu menjadi trending topik Indonesia di media sosial Twitter, Sabtu (8/2/2020).
Banyak netizen warga Yogyakarta ataupun wisatawan yang pernah mencicipi lezatnya mi ayam Tumini mengucapkan ungkapan duka lewat cuitannya.
Mereka merasa kehilangan pemilik usaha yang telah menciptakan hidangan nikmat yang terkenal akan mi ayam berkuah kental coklat manis itu.
Menurut berita dari Kompas.com tahun 2015, diceritakan bahwa warung tersebut berdiri sejak awal tahun 1990-an. Ini lah sepak terjang dari warung mi yang melegenda di Yogyakarta.
Baca juga: Mi Ayam Tumini Terjual 700 Mangkok Per Hari, Apa Istimewanya?
Menurut salah satu karyawan warung mi, Waluyo menyebut warung bisa menjual hingga 700 porsi dan menghabiskan 70 kilogram tepung terigu untuk membuat mi.
Tak hanya itu, 50 kilogram daging ayam juga menjadi pelengkap bahan-bahannya.
Hampir 30 tahun berlalu, kini warung yang dulunya hanya memiliki satu tempat usaha, sudah membuka satu cabang yaitu di kawasan Jalan Gejayan.
Rasa khas yang dipertahankan mi ayam ini membuat warung dapat bertahan lebih dari dua puluh tahun di tengah banyaknya warung mi ayam lain di Yogyakarta.
Hidangan mi ayam Tumini terkenal karena memiliki khas yaitu ukuran mi yang cukup besar, serta kuah kental dengan warna kecoklatan.
Tentunya toping ayam di atas mi semakin menambah rasa nikmat gurih bagi siapa saja yang menyantapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.