Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Arak, Minuman Beralkohol Khas Bali yang Kini Legal?

Kompas.com - 10/02/2020, 22:02 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi alternatif oleh-oleh dari Bali adalah arak bali. Lewat Pereraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 kini minuman fermentasi Bali seperti arak, brem, dan tuak sudah legal.

“(Untuk arak Bali) ini banyak peminat karena memiliki manfaat kesehatan untuk tubuh. Para petani di Bali kalau di musim dingin seperti musim penghujan itu biasanya sebelum pergi ke sawah, sesudah makan, dia akan minum satu sloki arak terlebih dahulu untuk menghangatkan tubuhnya,” kata Perbekel Desa Tri Eka Buana I Ketut Derka saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/2/2020).

Selain itu, Derka menuturkan bahwa arak Bali memiliki manfaat lain seperti untuk alat kecantikan, mengawetkan kulit, dijadikan sebagai obat rematik dan diabetes, dan dapat dicampur dengan bahan makanan lain.

Baca juga: Arak, Tuak, dan Brem di Bali Kini Legal, Ini Aturannya...

Arak bisa dicampur bergabagai rempah

Untuk campuran arak Bali sendiri, Derka mengatakan bahwa dirinya pernah coba mencampurnya dengan beberapa rempah-rempah seperti cengkeh, jebugarum (pala), dan kayu manis. Bahkan dia juga menambahkan madu dan jeruk nipis.

“Bisa digunakan sebagai bahan makanan seperti wine, vodka, dan whiskey. Arak rasanya lebih enak untuk menggantikan minuman-minuman itu jadi bahan dasar pembuatan makanan. Tapi beberapa restoran dan hotel masih belum pernah coba,” kata Derka.

“Makanya (untuk semakin promosikan arak sebagai minuman dan pengganti minuman alkohol lain sebagai bahan makanan tambahan) nanti akan ada acara untuk ekspos minuman arak. Tapi tidak tahu acaranya untuk kapan itu,” tambahnya.

Manfaat arak untuk orang Bali

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com