Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Bukan Kota Mati, Masih Tetap Ramai Wisatawan Mancanegara

Kompas.com - 13/02/2020, 21:54 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sabtu (8/2/2020) lalu, Dailymail mengunggah sebuah berita yang mengatakan bahwa Bali dianggap sebagai “kota mati” akibat adanya wabah virus corona yang menghentikan masuknya wisatawan China ke Indonesia.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Penerbangan Rute China-Indonesia Ditunda Sementara

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan bahwa Bali jauh dari kata “kota mati”.

“Bisa dilihat di Kuta dan Sanur. Itu turis selain turis China masih normal di Bali. Dari India, Amerika, Eropa, dari Jepang, itu masih normal kunjungannya. Belum ada yang cancel kunjungan ke Bali. Tapi untuk membuktikan harus melihat ke Sanur, Kuta, di Canggu itu silahkan bisa dilihat kondisi aslinya,” tutur Astawa saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/2/2020).

Meski industri pariwisata Bali masih berjalan normal karena masih disokong oleh pemasukan dari wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus), namun Astawa mengaku bahwa turis dari China mengalami penurunan.

Terlebih lagi untuk beberapa toko yang pasarnya memang 100 persen menargetkan pendapatannya dari wisatawan China.

“Market yang terdampak itu di destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan China. Terutama di pantai-pantai Benoa, lalu ada di Nusa Penida. Itu yang terlihat berkurang,” kata Astawa.

Kegiatan wisatawan China di Bali

Ilustrasi floating restaurant di Danau Batur. SHUTTERSTOCK/DOLLY MJ Ilustrasi floating restaurant di Danau Batur.

Astawa mengatakan bahwa wisatawan China yang kerap berkunjung ke Nusa Penida senang melakukan kegiatan wisata bahari seperti paragliding dan wisata bawah laut.

Dia mengatakan bahwa umumnya mereka senang menyelam untuk menikmati keindahan alam bawah laut.

Tidak hanya itu, mereka juga senang berkunjung ke restoran seafood dan ke beberapa pura di Bali.

Namun Astawa mengatakan bahwa umumnya mereka memiliki preferensi untuk bermain ke laut.

Selain ke dua tempat itu, wisatawan China juga senang berkunjung ke Kintamani.

Baca juga: Dampak Virus Corona, WN China di Indonesia Bisa Perpanjang Izin Tinggal ke Imigrasi

“Di sana ada semacam akulturasi budaya China dengan Bali. Di sana ada situs-situs peninggalan Raja Jayapangus yang menikah seorang wanita bernama Kang Cing Wie. Lalu ada juga danau Batur yang indah. Ada juga pemandian air panas di situ,” kata Astawa.

Pasar pariwisata utama Bali terletak pada wisatawan Australia

Ilustrasi panorama Pantai Sanur. SHUTTERSTOCK/TAKE PHOTO Ilustrasi panorama Pantai Sanur.

Berdasarkan data dari watoday.com, Australia menduduki peringkat pertama dalam daftar wisatawan mancanegara yang kerap berkunjung ke Bali.

Baca juga: Bukan Turis China yang Terbanyak Datang ke Bali

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com