Kondisi baik yang dialami Bali didasari pada sistem pemantauan dan penanganan yang telah digunakan oleh pemerintah setempat dan telah ada selama bertahun-tahun sejak wabah SARS pada tahun 2003.
“Bali tentunya sangat amat dan siap untuk menyambut wisatawan asing. Seperti biasa, Bali akan menyediakan produk-produk turisme kelas dunia. Tidak perlu ada yang harus dikhawatirkan,” kata Koster.
Didampingi oleh Wakil Gubernur Provinsi Bali Tjok Artha Ardhana Sukawati, Koster menyampaikan data dan informasi terkait keamanan Bali.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat yang diadakan bersama beberapa sektor dan stakeholder industri pariwisata.
Di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, otoritas bandara Ngurah Rai, Manajemen Bandara Angkasa Pura, Quarantine, asosiasi perjalanan, dan para ahli perjalanan setempat.
Baca juga: Virus Corona China dan Dampaknya pada Pariwisata Bali
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, terdapat sekitar 73.073 wisatawan China tiba di Bali sejak 13 Januari lalu hingga sekarang.
Setelah dilakukan pengamatan secara intensif, hanya 18 wisatawan China yang menjalani pengamatan dan pemeriksaan lebih lanjut. Hasil dari pengamatan tersebut dinyatakan bahwa mereka negatif virus corona.
Sebelumnya, Dailymail memberitakan bahwa Bali berubah menjadi "kota mati" karena adanya penurunan wisatawan China di sana. Tidak hanya itu, disebutkan bahwa beberapa jalanan di Bali terlihat sepi karena adanya travel ban dari pemerintah China.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.