Sebaiknya juga gunakan masker bedah atau surgical mask dan masker N95 dengan filter. Masker tersebut dinilai paling efektif melindungi manusia.
Bagian luar yang berwarna hijau pada masker bedah bersifat tahan air, membuat droplet penyakit yang tidak sengaja menempel pada masker tidak akan terhirup oleh manusia.
Menggunakan masker pada saat berada di keramaian juga sangat disarankan. Apalagi saat di bandara, stasiun, atau tempat wisata yang memang jadi pusat berkumpulnya manusia. Kamu tidak tahu siapa di antara mereka yang sedang sakit atau sehat.
Baca juga: Virus Corona, Korea Imbau Warganya Tidak Berkunjung ke 6 Negara Ini
Selain lewat droplet, virus corona juga bisa menular lewat kontak personal. Sentuhan tangan antar manusia atau menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus corona di sana lalu tangan tersebut menyentuh hidung, mulut, atau mata bisa jadi penularan.
Untuk mencegahnya, kamu hanya perlu melakukan cuci tangan rutin. Cuci tangan disebut dr. Erlina sebagai kunci pencegahan penyebaran corona.
Jangan lupa untuk membawa cairan pembersih tangan serba guna setiap bepergian. Gunakan sebelum makan, menyentuh area wajah, serta setelah menyentuh benda asing.
Baca juga: Kapal Pesiar Dikarantina karena Virus Corona, Penumpang Diberi Makanan Lezat
Virus corona bisa mati jika dipanaskan sampai suhu 56 derajat celsius selama 30 menit. Menurut dr. Erlina, proses pemasakan yang sesuai bisa sangat membantu menghilangkan potensi penularan virus corona dari makanan.
"Jika makan daging usahakan dimasak sampai matang. Steak misalnya, yang biasa suka medium rare, sekarang mintanya well done saja biar aman," ujar dr. Erlina.
Baca juga: Langkah Pemerintah Isi Slot Penerbangan Kosong karena Wabah Virus Corona
Hal tersebut harus kamu perhatikan benar saat berlibur ke luar negeri khususnya daerah-daerah yang suka menyajikan makanan ekstrem seperti Thailand dan Vietnam.
Ketika bepergian, tak ada salahnya untuk rutin memeriksa kesehatan diri. Khususnya temperatur badan. Kamu bisa membawa termometer sepanjang liburan untuk terus memantau kondisi temperatur badanmu.
Jangan lupa untuk minum vitamin, istirahat dan tidur yang cukup di sela-sela liburan, serta bawa obat-obatan pribadi. Jika badanmu mulai terasa tak enak dan sakit tak biasa, segera periksakan diri ke dokter.
Baca juga: Efek Virus Corona, Indonesia Incar Wisman India dan Eropa
Terakhir, hal paling penting yang harus dilakukan adalah selalu memperhatikan imbauan dari pihak berwajib. Pihak berwajib di sini bisa berarti pemerintah Indonesia atau pemerintah negara yang sedang kamu datangi.
Biasanya baik mereka akan memberikan informasi berupa kondisi dan status terkini dari negara tersebut. Apakah mereka masih bersih dari corona. Jika sudah ada kasus corona, lantas bagaimana penanganannya. Apakah negara tersebut masih aman untuk turis.
Seperti imbauan pemerintah untuk destinasi China yang kini sudah sama sekali ditutup. Ada juga Singapura yang status negaranya kini sudah oranye, dan Indonesia baru mengeluarkan panduan perjalanan untuk sebaiknya berhati-hati dan menunda perjalanan ke Singapura.
Baca juga: Dampak Virus Corona, WN China di Indonesia Bisa Perpanjang Izin Tinggal ke Imigrasi
Jika sudah ada travel warning atau peringatan perjalanan untuk tidak liburan kesana, maka sebaiknya tunda keberangkatan atau ganti destinasi. Namun jika belum ada imbauan khusus, maka tidak perlu takut untuk melakukan perjalanan.
"Jumlah korban sekarang semakin banyak artinya semakin banyak yang tediagnosis. Dari sana akan banyak inovasi pengobatan. Biasanya mereka tertib, kalau sudah ada kasus pasti langsung dikarantina dan diobati jadi jangan takut liburan dan jangan batalkan perjalanan," tutup dr. Erlina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.