"Jadi tidak ada asap kendaraan bermotor, yang ada asap yang keluar dari Gunung Bromo," kata Khofifah di kawasan wisata Gunung Bromo Kabupaten Probolinggo, Sabtu (15/2/2020).
Ia pun mengajak wisatawan untuk berkunjung ke kaldera Gunung Bromo saat Wulan Kepitu yang berakhir pada 24 Februari mendatang.
"Jangan lupa berkunjung ke Bromo saat Wulan Kepitu, rasakan udara bersih dan sejuk sambil berwisata di Kaldera Gunung Bromo," ucapnya.
Sabtu pagi, mengajak sekitar 20 pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jawa Timur untuk turun ke lautan pasir Gunung Bromo dengan menaiki kuda.
Sebelumnya, Khofifah juga menggelar pertemuan dengan Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, dan tokoh masyarakat adat Suku Tengger untuk membahas rencana percepatan pembangunan wilayah Bromo Tengger Semeru yang tertuang dalam Perpres 80 tahun 2019.
Baca juga: Cara Menuju Gunung Bromo dari Jakarta dan Harga Tiket Wisata
Istilah wulan kepitu sendiri berasal dari Bahasa Jawa yang artinya bulan ketujuh. Wulan kepitu itu merujuk pada penanggalan atau kalender masyarakat Suku Tengger. Bagi masyarakat Suku Tengger, wulan kepitu merupakan bulan yang suci.
Pada bulan itu, sesepuh tokoh masyarakat Tengger akan melakukan puasa yang bertujuan untuk menahan sifat duniawi dan fokus mendekatkan diri pada sang pencipta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.