Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wulan Kepitu, Saatnya Menikmati Udara Bersih di Gunung Bromo

Kompas.com - 16/02/2020, 12:09 WIB
Achmad Faizal,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Saatnya agendakan waktu berwisata ke Gunung Bromo, Jawa Timur. Masyarakat Tengger penghuni sekitar Gunung Bromo tengah merayakan bulan suci Wulan Kepitu.

Baca juga: Gunung Bromo Bebas Kendaraan Selama Sebulan, Ada Apa?

Selama pelaksanaan Wulan Kepitu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru  melaksanakan car free month (CFM) atau bulan bebas kendaraan.

CFM diterapkan untuk kawasan Kaldera Tengger Gunung Bromo pada 24 Januari hingga 24 Februari 2020.

Oleh karena itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengajak turis domestik maupun turis asing untuk berkunjung ke Gunung Bromo saat perayaan Wulan Kepitu.

Gubernur Khofifah didampingi tokoh adat dan Bupati Probolinggo berkunjung ke Kaldera Gunung Bromo, Sabtu (15/2/2020).KOMPAS.COM/A. FAIZAL Gubernur Khofifah didampingi tokoh adat dan Bupati Probolinggo berkunjung ke Kaldera Gunung Bromo, Sabtu (15/2/2020).
Khofifah menuturkan saat Wulan Kepitu, udara di kaldera Gunung Bromo atau di sekitar lautan pasir menjadi bersih karena tidak ada kendaraan bermotor yang berlalu lalang.

 

"Jadi tidak ada asap kendaraan bermotor, yang ada asap yang keluar dari Gunung Bromo," kata Khofifah di kawasan wisata Gunung Bromo Kabupaten Probolinggo, Sabtu (15/2/2020).

Ia pun mengajak wisatawan untuk berkunjung ke kaldera Gunung Bromo saat Wulan Kepitu yang berakhir pada 24 Februari mendatang.

"Jangan lupa berkunjung ke Bromo saat Wulan Kepitu, rasakan udara bersih dan sejuk sambil berwisata di Kaldera Gunung Bromo," ucapnya.

Sabtu pagi, mengajak sekitar 20 pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jawa Timur untuk turun ke lautan pasir Gunung Bromo dengan menaiki kuda.

Wisatawan berkuda di kawasan Gunung BromoDok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Wisatawan berkuda di kawasan Gunung Bromo

Sebelumnya, Khofifah juga menggelar pertemuan dengan Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, dan tokoh masyarakat adat Suku Tengger untuk membahas rencana percepatan pembangunan wilayah Bromo Tengger Semeru yang tertuang dalam Perpres 80 tahun 2019.

Baca juga: Cara Menuju Gunung Bromo dari Jakarta dan Harga Tiket Wisata

Wulan kepitu

Istilah wulan kepitu sendiri berasal dari Bahasa Jawa yang artinya bulan ketujuh. Wulan kepitu itu merujuk pada penanggalan atau kalender masyarakat Suku Tengger. Bagi masyarakat Suku Tengger, wulan kepitu merupakan bulan yang suci.

Pada bulan itu, sesepuh tokoh masyarakat Tengger akan melakukan puasa yang bertujuan untuk menahan sifat duniawi dan fokus mendekatkan diri pada sang pencipta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com