Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Membuat Visa Schengen Bagi Pemohon Pertama Kali ke Eropa

Kompas.com - 16/02/2020, 22:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Liburan ke Eropa, terutama ke negara-negara Schengen, wisatawan wajib memiliki visa khusus yaitu visa Schengen. Pemegang visa ini bisa berkunjung ke 26 negara di Eropa dengan 22 negara yang tergabung dalam Uni Eropa.

Pada Februari 2020 ini, terdapat beberapa perubahan kebijakan dalam visa Schengen yang mengatur penerbitan dan manfaat visa.

Hal ini dalam rangka memfasilitasi prosedur aplikasi untuk pelancong dan staf konsulat.

Perubahan utama yang dapat dilihat dalam proses pembuatan visa Schengen adalah biaya visa yang tinggi, periode pemasukan berkas permohonan yang diperpanjang, dan formulir permohonan online di berbagai negara.

Baca juga: Cara Refund Tiket Pesawat di Agen Perjalanan jika Sakit atau Visa Ditolak

Selain itu, para pelancong yang memiliki riwayat penggunaan visa yang positif akan mendapatkan keuntungan yaitu visa mereka akan berlaku lebih lama.

Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan wisatawan terutama bagi yang baru pertama kali ke Eropa.

Tour Consultant Smailing Tour, Andika memberikan imbauan kepada wisatawan akan kenaikan visa sekitar Rp 300.000.

"Kami infokan kembali bahwa visa Schengen naik tarifnya Rp 300.000. Kenaikan itu bukan dari kita (travel agen) tapi dari Kedutaannya," kata Andika kepada Kompas.com di sela-sela pameran Singapore Airlines BCA Travel Fair 2020, Sabtu (15/2/2020).

Berikut tips dari travel agen bagi wisatawan yang baru pertama kali ke Eropa terkait perubahan Visa Schengen:

Baca juga: Tahun 2020, Masyarakat Indonesia Membayar Biaya Visa Schengen Lebih Tinggi

1. Kenaikan biaya visa Rp 300.000

Jika sebelumnya biaya pembuatan visa Schengen orang dewasa sekitar Rp 950.000 atau 60 Euro, kini bertambah Rp 300.000.

Sementara itu jika biasanya pembuatan visa schengen untuk anak berusia 6-12 tahun dikenakan biaya Rp 555.000 atau 35 Euro, akan dikenakan tambahan juga sekitar Rp 300.000.

Wisatawan yang baru pertama ke Eropa perlu mengetahui hal ini. Oleh karena itu, sebaiknya membawa uang lebih ketika akan membuat visa Schengen.

Kota ParisBritannica Kota Paris

2. Visa Schengen tergantung di negara paling lama wisatawan tinggali

Proses pembuatan visa tidak bisa sembarangan dilakukan di negara yang akan kamu tuju. Kamu perlu melihat negara yang paling lama dikunjungi.

"Misalnya paling lama ke Italia, nah itu kita buat visa di Kedutaan Italia," jelas Andika.

"Semua tergantung berapa lama si wisatawan stay di satu negara itu," tambahnya.

Sekadar informasi, visa Schengen adalah satu buah visa yang dapat digunakan untuk mengunjungi beberapa negara anggota Schengen.

Oleh karena itu, kamu tidak perlu membuat visa Schengen di setiap negara yang hendak dituju.

Baca juga: Turis Asing Berulah, Dirjen Imigrasi Sarankan Tinjau Ulang Bebas Visa

3. Kelengkapan dokumen atau syarat-syarat pengajuan visa

Andika mengatakan, satu hal lagi yang perlu diperhatikan wisatawan dalam pengajuan visa adalah kelengkapan dokumen.

"Harus lengkap juga persyaratannya supaya kemungkinan besar visanya akan diapprove dari kedutaan. Soalnya travel agent enggak bisa memastikan itu. Semua visa diurus oleh kedutaan," ujarnya.

Kamu bisa mengunduh formulir aplikasi di situs vfsglobal.com. Formulir tersebut berisi dokumen apa saja yang harus dilengkapi ketika pengajuan visa.

4. Jumlah rekening minimal Rp 50 juta per orang

Oleh karena biaya hidup di Eropa lebih tinggi dari Indonesia, kamu perlu membawa uang lebih terutama di rekening bank.

Baca juga: Berapa Biaya Wisata ke Amerika Serikat untuk 20 Orang?
Andika menyarankan agar wisatawan memiliki saldo rekening minimal Rp 50 juta untuk ke Eropa.

"Itu segitu sudah aman lah anggapannya, karena kita kan di sana jalan-jalan. Jadi bakal banyak pengeluaran," ujarnya.

5. Bawa visa lain ketika mengajukan visa Schengen

Memiliki visa lain selain visa Schengen juga dapat menguntungkanmu dalam proses pengajuan visa.

"Kalau memang sudah ada visa-visa lain nih misalnya ada US, UK, itu akan mempermudah untuk aplikasi visa Schengennya," kata Andika.

"Istilahnya ada rekam jejak positif ketika kita bepergian ke luar negeri," lanjutnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com