KOMPAS.com - Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi kerap membantu perjalanan dan membuat kesan lebih baik ketika berada di bandara.
Head of Technology Société Internationale de Télécommunications Aéronautiques (SITA) Sherry Stein mengatakan bahwa teknologi memiliki peran yang besar di bandara.
“Teknologi akan menjadi kunci utama dalam menciptakan setiap aspek dari perjalanan wisata yang lancar,” tutur Stein seperti dilansir dari CNN, Selasa (11/2/2020).
Tidak hanya Stein, Director of Security, Facilitation and Airport IT For Airports Council International (ACI) Nina Brooks juga menyuarakan hal yang sama bahwa inovasi teknologi kini sangat penting terkait bagaimana bandara beroperasional.
Baca juga: 7 Fasilitas Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta untuk Mudahkan Penumpang
Sebab, angka penumpang secara global diharapkan tumbuh dua kali lipat pada2024.
Menurut ACI, pada 2018 terdapat setidaknya 8,8 miliar penerbang. Jika pada 2018 mencapai angka tersebut, ada kemungkinan pada 2040 akan terdapat setidaknya 19.7 miliar penerbang.
“Bandara adalah tempat yang melibatkan banyak sekali pihak seperti karyawan bandara, maskapai penerbangan, personel keamanan, otoritas penerbangan nasional dan vendor luar. Mengadopsi teknologi baru dapat membantu mereka bekerja lebih efisien,” kata Brooks.
Lalu, seperti apa teknologi yang dapat memudahkan para pekerja di bandara sebagai antisipasi pelonjakan penerbang? Berikut ini adalah prediksi teknologi canggih yang akan ada di bandara pada 2030.
Identifikasi biometrik adalah sebuah teknologi yang mengidentifikasi identitas penerbang melalui sidik jari atau fitur wajah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.