JAKARTA, KOMPAS.com - Animo penyandang disabilitas untuk turut serta beribadah umrah cukup tinggi. Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Utama Syawal Travel, Aidil Muchamad saat ditemui Kompas.com, Rabu (12/2/2020).
"Berdasarkan pengamatan kami, animo umrah dari penyandang disabilitas ada yang memang sudah pernah berangkat, tapi hanya mendapatkan sifatnya hanya ibadah saja, artinya sisi kajian dan layanannya itu belum maksimal," kata Aidil kepada Kompas.com.
Sejauh ini penyandang disabilitas yang beribadah umrah, menurutnya, terkendala dengan pelayanan.
Baca juga: Kini Ada Paket Umrah untuk Penyandang Disabilitas dan Umrah Weekend
Menurut Aidil, banyak dari mereka yang menyampaikan kendala tersebut kepada travel agent umroh atau pun haji.
Hal tersebut didapati ketika Aidil bersama travel miliknya mengunjungi komunitas-komunitas disabilitas seperti teman tuli dan tunanetra.
Sebagai salah satu travel agent umrah baru yang menyediakan layanan disabilitas, Aidil mengaku tetap memiliki tantangan tersendiri.
Baca juga: Tips Mengajak Anak Ibadah Umrah, Bekali dengan Kebutuhan Khusus
Namun, tantangan tersebut menjadi masukan yang baik agar travel agent mampu memberikan servis terbaik bagi semua jamaah atau pelanggan.
"Pertama, servis harus sama baiknya dengan jamaah lain. Kedua, tambahan ekstra servis karena mereka perlu support baik dari sisi perlengkapan dan komunikasi," kata Aidil.
"Jadi kru kami pun udah mulai nih belajar bahasa isyarat meskipun kami juga hadirkan interpreter," lanjutnya.
Baca juga: Umrah Tiga Malam Sambil Berwisata, Ini Kegiatannya...
Bagi penyandang disabilitas, ada paket layanan menarik dari Syawal Travel yaitu ibadah umrah dengan layanan disabilitas.
Teman-teman disabilitas akan didampingi oleh pendamping khusus mulai dari manasik hingga ibadah umrah.
Aidil mencontohkan, nantinya, tiga teman disabilitas tunanetra akan didampingi satu orang kru. Lalu untuk teman tuli akan disediakan satu orang interpreter untuk membantu komunikasi selama paket berlangsung.
Sementara untuk tunadaksa akan disediakan kursi roda dan tongkat jika diperlukan.
Baca juga: 8 Tempat Wisata di Mekkah dan Jeddah, Cocok untuk Wisata Setelah Umrah
"Teman-teman disabilitas seperti teman tuli, tunanetra, dan tunadaksa bisa didampingi oleh pendamping khusus. Ini menjadi komitmen kami," katanya.
Aidil menambahkan, jamaah penyandang disabilitas dikenakan tambahan biaya dengan membayar 500 riyal atau sekitar Rp 2 juta.
"Itu pun bukan buat kami, tapi dialokasikan buat pembelian alat kebutuhan disabilitas seperti kursi roda, alat bantu dengar. Jadi tambahan biaya itu kondisional sesuai kebutuhan masing-masing," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.