Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Acara Hari Raya Galungan, Sembahyang hingga Mengarak Barong

Kompas.com - 18/02/2020, 10:20 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Selain itu, biasanya Umanis Galungan dimanfaatkan sebagai hari untuk saling berkunjung ke rumah saudara dan ke beberapa tempat wisata.

Pitana menuturkan, sehari setelah Galungan akan ada banyak upacara keagamaan di beberapa pura besar di Bali. Kemudian, perayaan hari besar umat Hindu akan berlanjut hingga hari ke-10 yaitu Hari Raya Kuningan.

Hari tersebut selalu jatuh di hari Sabtu. Pitana mengatakan, jika Galungan para dewa turun untuk merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan bersama umatnya, maka saat Kuningan para umat akan mengembalikan mereka ke alamnya.

Baca juga: Inilah Tradisi Mekotek di Hari Raya Kuningan

"Galungan tidak identik dengan Kuningan. Itu beda. Galungan itu hari kemenangan Dharma atas Adharma, Kuningan itu penutup dari rangkaian upacara di mana para dewa dan para leluhur dikembalikan ke alamnya masing-masing," kata Pitana.

Kuningan memiliki rangkaian yang dimulai pada sehari sebelum hari raya yang dinamakan dengan Penampahan Kuningan. Rangkaian saat Penampahan Kuningan tidak jauh berbeda dengan Penampahan Galungan.

Sebab, seluruh umat Hindu Bali juga mempersiapkan beberapa sesaji dan makanan untuk kelengkapan upakara. Sementara hari setelah Kuningan, namanya adalah Umanis Kuningan dan kegiatannya sama seperti Umanis Galungan.

Baca juga: Dibuai Kelezatan Sate Lilit Asal Bali

"Makna perayaan Kuningan untuk menegaskan kembali kemenangan Dharma. Maka dari itu upakara biasanya memakai simbol-simbol kemenangan seperti tamiang. Tamiang biasanya dipasang di sudut-sudut bangunan. Mengayun-ngayun begitu jadi indah," kata Adnyana.

"Selain tamiang ada endongan. Isinya bermacam-macam. Ada talas, ada kunyit, gumitir. Dipasangnya di penjor, tapi saat Kuningan saja, lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com