Wisatawan juga akan menemukan set unik seperti Shatar, catur versi Mongolia, atau teka-teki duri, terbuat dari kayu. Museum ini adalah karya otak dari "Penemu Terbaik di Mongolia" dan "Tokoh Budaya yang berjasa," Tumen Ulzii.
Ia lahir dari penggembala nomaden. Pada titik tertentu, ia jatuh cinta pada teka-teki, dan sisanya adalah sejarah.
Museum ini adalah tempat yang tepat untuk mengajar anak-anak tentang pemecahan masalah. Bahkan orang dewasa pun akan tertarik dan merasa betah di tempat ini.
Gandantegchinlen adalah bukti pengaruh Tibet terhadap Mongolia. Dalam bahasa Tibet, itu berarti “Istana Besar Sukacita yang Lengkap.”
Bangunan ini terdiri dari tiga kuil, yang pertama Vajradhara dibangun pada tahun 1840, Zuu dibangun pada tahun 1869, dan Avalokitesvara dibangun pada tahun 1925.
Baca juga: Sebuah Kuil di Jepang Larang Turis Berkunjung, Ada Apa?
Sebuah kuil kemudian dibangun untuk menjaga sisa-sisa Jebtsundamba Khutuktu ke-8, yang sekarang menjadi perpustakaan biara. Itu tetap menjadi tempat suci bagi banyak umat Buddha, karena Dalai Lama ke-13 menjadikannya sebagai tempat tinggalnya pada tahun 1904.
Ciri yang paling berornamen adalah patung tembaga dengan 2.286 batu berharga dengan daun emas. Biara Gandantegchinlen saat ini menampung 150 biksu, dan dikembalikan ke kejayaannya pada tahun 1990.
Kompleks Kuil Choijin Lama yang terdiri dari empat kuil berubah menjadi sebuah museum. Pembangunannya pada 1908, tetapi pada pertengahan 90-an, diubah oleh pemerintah Stalin menjadi museum.
Baca juga: Wisata Edukatif di Bogor, Tambah Ilmu di Museum Tanah dan Pertanian
Kuil utama menampilkan patung Buddha Sakyamuni. Ada juga banyak koleksi lukisan thangka, cetakan tangan Tengyurs dengan volume 226 dari Tibet, dan topeng tarian cham.
Sebagian besar dibawa oleh Bogd Khan dari perjalanannya ke negara Himalaya. Kuil Zuu dan Yidam masing-masing memiliki patung Buddha dan ruang doa. Kuil keempat didedikasikan untuk reinkarnasi pertama Boghda dari Mongolia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.