Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Raya Galungan: Upacara, Tradisi dan Resep Makanan

Kompas.com - 19/02/2020, 06:35 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Hari Raya Galungan tidak menghentikan aktivitas pariwisata di Bali, melainkan perubahan sedikit waktu operasional.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Nyoman Nuarta mengatakan, toko-toko seperti suvenir atau pasar biasanya akan buka pukul 11 pagi dan tutup pada 10 malam.

"Biasanya kan mereka buka dari jam sembilan pagi," kata Nuarta saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/2/2020).

Oleh karena itu, lanjut Nuarta, kondisi sepinya Bali dari masyarakat lokal saat perayaan Galungan hanya terjadi pada pagi hari. Sebab, masyarakat pergi beribadah terlebih dahulu sebelum bebisnis seperti biasa.

Kendati demikian, Nuarta mengatakan, terdapat beberapa tempat wisata yang tetap buka dengan jam operasional yang sama. Selain itu, untuk sektor pariwisata, masyarakat Bali memiliki pergantian jam kerja untuk menyesuaikan Galungan.

Klik link berikut untuk mengetahui informasi tempat wisata di Bali saat Galungan makin ramai.

Resep tum ayam, hidangan pepes khas Galungan

Tum adalah salah satu makanan yang dipersiapkan oleh umat Hindu Bali saat Hari Penampahan atau sehari sebelum Hari Raya Galungan.

Mirip seperti pepes, daging yang digunakan dalam pembuatan tum biasanya adalah daging babi. Meski begitu, kamu bisa mengkreasikannya dengan menggunakan daging ayam dengan resep yang cukup mudah.

“Untuk whole serving, bisa menggunakan 1 ayam yang memiliki berat 1,2 kilogram. Ayam dipotong-potong menjadi 14 bagian. Kemudian cuci bersih dan bumbui ayam dengan garam dan merica bubuk secukupnya,” tutur Chef Restoran Pakuwon Hotel Santika Pasir Koja Siswanto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/2/2020).

Pengrajin arak dan pemilik Warung Sunset Jero Mangku Dalam Suci, akrab disapa Chef Gede Yudiawan mengatakan, tum artinya adalah mengukus. Oleh karena itu, daging yang telah dipotong-potong tersebut nantinya akan dibalut dengan daun pisang sebelum dikukus.

Klik link berikut untuk mengetahui informasi resep tum ayam, hidangan pepes khas Galungan.

Resep lawar ayam, kuliner khas Galungan

Menjelang Hari Raya Galungan, umat Hindu Bali saat Hari Penampahan akan sibuk mempersiapkan makanan untuk dihidangkan. Salah satunya adalah lawar dengan bahan utama daging babi.

Bila tak mengonsumsi babi, terdapat resep yang dapat kamu coba untuk membuat lawar di rumah dengan menggunakan daging ayam.

"Lawar itu ada dua jenis. Ada lawar putih dan lawar merah. Untuk daging bisa pakai daging apa saja. Lawar versi ayam sama saja, tinggal diganti dengan daging ayam,” Chef Gede Yudiawan.

Untuk lawar merah, Yudiawan mengatakan bahwa masyarakat Bali kerap menggunakan darah mentah yang masih segar untuk dicampur dengan parutan kelapa.

Namun untuk masyarakat yang tidak ingin menggunakan darah sebagai pewarna lawar, Chef Suasana Restaurant Hendra Kurniawan mengatakan, kamu bisa menggunakan cabai merah atau beet root untuk mewarnai lawar menjadi merah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com