Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang First Class Singapore Airlines Temukan Sekrup Dalam Sup

Kompas.com - 19/02/2020, 07:50 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang penumpang first class Singapore Airlines, menemukan sebuah sekrup kecil dalam sup jamur labu yang sedang dinikmatinya.

Peristiwa itu terjadi saat ia dalam penerbangan dengan Singapore Airlines dari Singapura menuju Auckland pada 1 Januari 2020.

Dilansir laman Stomp, Selasa (18/2/2020), penumpang pria tersebut menceritakan pengalamannya melalui sebuah ulasan dalam WeChat tentang penemuan sekrup dalam sup di kelas Suite SIA SQ285. 

Baca juga: Bagaimana Etika Menurunkan Senderan Kursi Pesawat?

"Saya mengeluarkan sekrup (dari sup) dan semua awak kabin mungkin merasa gugup saat melihat sekrup saya beri unjuk ke mereka," tutur pemilik akun WeChat @travelwilly.

Penumpang tersebut menulis ulasan lengkap pengalaman naik first class Singapore Airlines, termasuk bagian menemukan sekrup di hidangan supnya.

Ia mengaku merasa cukup beruntung menemukan sekrup tersebut. Sebab sebelum menelan seluruh kuah sup, dia sempat merasa ada sebuah benda tajam di dalam mulutnya.

Baca juga: Viral Video Penumpang Memukuli Kursi Pesawat Penumpang Depan yang Bersandar

sekrup di dalam sup yang ditemukan penumpang first class Singapore Airlines@travelwilly/WeChat sekrup di dalam sup yang ditemukan penumpang first class Singapore Airlines
Penemuan tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah kejutan baginya dalam pengalaman perjalanannya terbang bersama Singapore Airlines.

Pasalnya, sebelum ada kejadian penemuan sekrup, ia mengaku memiliki waktu yang menyenangkan saat duduk di kelas Suite Singapore Airlines.

Terkait kejadian tersebut, menurutnya, pihak maskapai segera memberikan voucer sebesar 200 dollar Singapura atau setara dengan Rp 1,9 juta sebagai upaya memperbaiki pelayanan mereka terhadap penumpang.

Baca juga: Cara Refund Tiket Pesawat di Agen Perjalanan jika Sakit atau Visa Ditolak

Kendati demikian, ia merasa kurang puas akan kompensasi yang diberikan oleh maskapai tersebut.

"Namun saya sudah tidak lagi memiliki selera untuk makan sepanjang penerbangan saya," katanya.

Sesaat setelah kejadian, ia menuliskan sebuah surut untuk Singapore Airlines yang berisikan tentang pengalamannya saat bersama dengan maskapai tersebut.

Baca juga: Jangan Sembarangan, Ini 10 Etika Menggunakan Toilet Pesawat

Balasan yang didapat setelah harus menunggu balasan selama 12 hari adalah mereka telah melakukan investigasi lebih lanjut.

Ternyata, sekrup yang ditemukan dalam sup penumpang berasal dari salah satu blender dapur dan tidak terdeteksi oleh detektor logam bandara.

Sekrup tersebut kemudian terbawa hingga ke pesawat dan baru terlihat saat sup dihidangkan setelah dipanaskan dalam microwave.

Baca juga: 4 Etika Perjalanan Saat Ada Bayi Menangis di Pesawat

Dalam ulasannya, ia mengatakan akan memberi nilai perjalanan tersebut 5 dari lima jika dia tidak mengalami kejadian tersebut.

Selain pemberian voucer, pihak maskapai secara resmi telah meminta maaf kepada penumpang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com