Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehilangan Turis China, Hotel di Bali Alami Kerugian

Kompas.com - 19/02/2020, 19:56 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain agen perjalanan yang mengeluhkan hilangnya turis China akibat virus corona, industri akomodasi mengalami hal serupa.

Dua akomodasi yang berasal dari Bali dan Magelang mengakui adanya penurunan drastis terkait berkurangnya jumlah turis China.

Sales Manager Jimbaran Bay Beach Resort and Spa, Desy Anta mengatakan sejak tertutupnya jalur penerbangan dari dan ke China mengakibatkan penurunan wisatawan asal China di tempatnya dan beberapa penginapan Bali lainnya.

Baca juga: Bali Bukan Kota Mati, Masih Tetap Ramai Wisatawan Mancanegara

"Dari data yang paling banyak penurunan itu dari China karena virus ini. Kalau wisatawan China sendiri enggak ada, otomatis basic occupancy hotel pasti turun, apalagi yang memang main marketnya China," kata Desy kepada Kompas.com di sela-sela acara TTC Travel Mart Jakarta 2020, Senin (17/2/2020).

Turis asing terlihat sedang menikmati panorama alam Bali di kolam renang hotel. SHUTTERSTOCK/JOMNICHA Turis asing terlihat sedang menikmati panorama alam Bali di kolam renang hotel.

Namun, penurunan tersebut tidak begitu signifikan pada penginapan tempat ia bekerja karena masih memiliki pasar wisatawan lain yaitu dari Eropa.

Ia mengaku penurunan tersebut dapat tertutupi dengan adanya wisatawan Eropa yang menginap di sana.

Lanjut Desy, virus corona bukan hanya membuat dunia akomodasi di Bali mengalami penurunan karena kehilangan turis China, tapi juga wisatawan Asia secara keseluruhan.

"Occupancy pasti drop semua, karena kan bukan hanya China aja, ini Asia nya juga turun. Singapura juga contohnya, kena juga ke kita. Kalau di tempatku itu untuk paket wedding ketunda dulu sampai Desember," jelasnya.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Hotel di Bali Diminta Tidak Kenakan Biaya Pembatalan untuk Wisatawan China

Wisatawan mancanegara memadati Pura Uluwatu untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak. SHUTTERSTOCK/RADITYA Wisatawan mancanegara memadati Pura Uluwatu untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak.

Senada dengan Desy, hilangnya turis China juga dikeluhkan oleh Marketing Villa Borobudur Resort Rohmatul Chasanah.

Sejak adanya virus corona, wisatawan China yang menginap di tempatnya telah berkurang 15 hingga 20 persen.

Rohmatul mengatakan turis China dan beberapa pelancong dari Asia lainnya mendadak melakukan pembatalan karena khawatir virus Corona.

"Jadi setelah adanya virus corona itu, selang beberapa hari mereka mengajukan cancel, karena memang mereka lebih memilih di rumah dulu. Mereka enggak mau traveling dulu keluar," kata Rohmatul kepada Kompas.com.

Selain itu, penurunan tersebut juga tidak dibarengi dengan peningkatan wisatawan Nusantara (wisnus).

Ia mengatakan hingga kini belum ada peningkatan atau perkembangan dari jumlah wisatawan domestik yang menginap di tempatnya.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Travel Agent Tawarkan Rute Domestik untuk Alternatif Refund

Namun, kata dia, wisnus tidak memiliki ketakutan untuk berwisata di Tanah Air. Mereka tidak terpengaruh dengan adanya virus corona.

"Masih sama sih kalau untuk domestik seperti sebelum-sebelumnya, mereka enggak terpengaruh dengan virus itu. Jadi sama saja, enggak menurun juga enggak ada kenaikan. Stabil bisa dibilang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com