Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biji Kopi Indonesia Dinilai Punya Potensi di Pasar Eropa, Tapi...

Kompas.com - 20/02/2020, 15:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa biji kopi di Indonesia namanya sudah mendunia. Sebut saja biji kopi asal dataran tinggi Gayo di Aceh, dan juga kopi Toraja di Sulawesi Selatan.

Namun, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan bahwa selain kedua biji kopi tersebut, biji kopi asli Indonesia lainnya juga mampu dan memiliki potensi untuk terkenal di pasar Eropa.

“Kopi Gayo Lues terkenal di Eropa sudah lama. (Akan tetapi untuk produksi dari biji kopi lain) yang diminta standar Eropa dengan kualitas yang bagus dengan grade di atas 8 itu belum banyak karena petani masih belum teredukasi dengan baik,” tutur Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat ditemui Kompas.com dalam peluncuran perdana Kedai Kopi Jenderal di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Baca juga: 2 Alat Seduh Ini Bisa Bikin Kopi di Rumah Tambah Nikmat

Budi mengatakan bahwa untuk biji kopi memiliki grade (peringkat) di atas 8, para petani harus masih perlu diedukasi tentang pengolahan biji kopi dengan standar yang baik.

Dia mengatakan bahwa dari sisi pertanian, kualitas dari biji kopi berbeda di setiap musim.

Tidak hanya itu, untuk menghasilkan biji kopi berkualitas, para petani juga harus memerhatikan cuaca, udara, cara memupuk, dan pengolohannya.

Budi juga mengatakan bahwa penggunaan pupuk kimia (anorganik) dapat memengaruhi kualitas.

Ilustrasi kopi.shutterstock.com/alpha7d Ilustrasi kopi.

Budi mengatakan bahwa terdapat beberapa kategori yang harus memiliki nilai bagus agar biji kopi memiliki grade di atas 8.

“Ada alatnya, ada pengukurannya. Dari mulai roasting, pembakaran. Rasa juga ada nilainya, ada ukurannya dan alatnya. Lalu jenisnya juga ada penilaiannya. Jadi ada beberapa poin yang dilihat, dinilai, saat dijumlah ketemulah gradenya,” kata Budi.

Baca juga: Bakal Ada Sekolah Kopi di Bandung, Tertarik Belajar?

Kerjasama dengan para petani kopi Indonesia

Budi menuturkan bahwa saking banyaknya petani kopi yang bekerjasama dengannya, dia tidak bisa memberikan angka pasti.

Para petani tersebut juga dikatakan telah mengikuti prosedur pengolahan biji kopi yang sesuai sehingga hasilnya berkualitas.

Para petani kopi yang bekerjasama dengannya mayoritas adalah mereka yang dulu pernah dibina.

Baca juga: Mengenal Kopi Kawisari, Kopi Tertua dari Jawa Timur

 

Budi juga menuturkan bahwa kini mereka merasakan adanya nilai dari menanam kopi karena daya jual biji kopi lebih tinggi dari biasanya.

Kendati demikian, masih terdapat beberapa petani kopi yang belum bisa memproduksi biji kopi dengan kualitas yang baik.

Oleh karena itu, dengan adanya program pelatihan melalui Sekolah Kopi dia berharap para petani dapat memproduksi biji kopi dengan cara yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com