Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika?

Kompas.com - 23/02/2020, 08:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arabika dan robusta adalah dua spesies kopi yang paling sohor di dunia. Masing-masing punya bentuk, rasa dan karakter berbeda.

Seperti apa perbedaannya?

Kompas.com berbincang dengan barista kedai kopi Jenderal-Kopi Nusantara Buwas, Ara, untuk mengetahui perbedaan dua spesies kopi tersebut.

Baca juga: Kopi Kangen Luncurkan Varian Minuman Non Kopi Bernama Kangen Berat

Robusta

Rizki, putra dari Sahnawi, menyangrai biji kopi di Desa Gombengsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (22/6/2018). Kopi Gombengsari yang dikenal dengan kopi robusta berkualitas terbaik memiliki ciri aroma khas buah kelapa dan cara memasaknya yang berbeda yaitu menyangrai dengan kuali tanah liat dan menumbuk biji kopi dengan kayu hingga jadi bubuk.ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA Rizki, putra dari Sahnawi, menyangrai biji kopi di Desa Gombengsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (22/6/2018). Kopi Gombengsari yang dikenal dengan kopi robusta berkualitas terbaik memiliki ciri aroma khas buah kelapa dan cara memasaknya yang berbeda yaitu menyangrai dengan kuali tanah liat dan menumbuk biji kopi dengan kayu hingga jadi bubuk.
Menurut Ara, rasa robusta memiliki rasa lebih pahit dibanding kopi lainnya. Pasalnya, tingkat kafein robusta antara 1,7-4 persen.

Namun, kopi robusta juga memiliki karaktertistik rasa berbeda. Adapun perbedaan rasa tersebut tergantung dari cara pengolahan (roasting).

Baca juga: Nyeruput Kopi Robusta hingga Arabika di dekat Gunung Merapi, Mau?

Ara mencontohkan biji kopi robusta temanggung dan lintong. Robusta temanggung bisa memiliki rasa karamel.

"Kalau robusta lintong bisa ada rasa spicy dan jeruk," kata Ara di Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Sementara itu, menurut Iwan Setiawan, pemenang Indonesian Latte Art Championship (ILAC) 2014 dan 2015, biji kopi robusta berbentuk lebih bulat dan besar.

 Baca juga: Kopi Sanggabuana, Kopi Robusta Tinggi Kafein dengan Rasa Lebih Pahit

Kemudian, rasa yang muncul dari racikan kopi robusta cenderung memiliki aroma cokelat, kacang-kacangan dan tanah.

Arabika

Ilustrasi kopi arabicaSHUTTERSTOCK/STOCKCREATIONS Ilustrasi kopi arabica
Sementara itu, menurut Ara, rasa asam mendominasi kopi arabika, meski masih ada rasa pahit. Kopi arabika juga dianggap memiliki rasa tutty fruity.

Seperti robusta, arabika juga memiliki rasa lain yang bergantung roasting dan karakteristik tanah.

"Seluruh rasa itu akan muncul setelah biji kopi di-roasting house blend," ujar Ara.

"Walaupun pakai biji kopi single origin, misalnya, cara pengolahan roasting-nya kita house blend untuk memunculkan rasanya," lanjutnya.

 Baca juga: Nih, Kopi Papua Arabika Organik Penuh Khasiat

Sementara itu, menurut Iwan, arabika memiliki bentuk biji lebih panjang. Kandungan kafein kopi arabika juga lebih rendah, yakni 0,8-1,4 persen, sehingga tidak terlalu pahit.

Kopi arabika tumbuh baik bila ditanam di dataran tinggi, yakni 1.000-2.000 meter di atas permukaan laut. Suhu di lokasi penanaman pun sebaiknya berkisar 14-24 derajat Celsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com