Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Arak Bali Dibuat?

Kompas.com - 23/02/2020, 22:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

"Setelah tuak mendidih, diatur api dari kayu bakarnya hingga mengecil supaya rasa dari arak bagus,” kata Derka.

Sama seperti Desa Les, proses penyulingan arak di Desa Tri Eka Buana juga masih mengedepankan cara tradisional, yakni dengan memanfaatkan bambu.

Meski begitu, Derka mengatakan, di desanya penggunaan bambu tidak memiliki aturan khusus terkait ukuran panjang.

Sebab, bambu tidak terlalu berpengaruh dengan rasa arak, melainkan memperpanjang proses penguapan.

Baca juga: Mengenal Karangasem, “The Spirit Of Bali”

Pemilihan pohon dengan ciri khusus

Yudiawan mengatakan, pohon lontar yang hidup di daerah tandus lebih disukai. Sebab, pohon lontar di daerah kering kadar airnya lebih rendah dan memudahkan proses fermentasi.

Selain itu, pohon lontar yang memiliki tinggi 15–20 meter menjadi primadona para petani nira.

"Pohon lontar yang tinggi-tinggi menghasilkan kuantitas lebih banyak dan kualitas yang bagus. Cuma perjuangannya cukup berat," kata Yudiawan.

Baca juga: Lima Pantai Cantik di Karangasem Bali

Sementara untuk pohon kelapa, Derka mengatakan, yang akan menghasilkan nira bagus adalah yang memiliki daun sedikit elastis. Bunga pohon kelapa juga tidak besar atau kecil.

"Tinggi pohon kelapa tidak berpengaruh dengan rasa tuak yang dihasilkan," tutur Derka.

Penyajian arak bali

Arak bali, salah satu produk Indonesia yang dijajakan di Wine and Cheese Expo di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara.KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Arak bali, salah satu produk Indonesia yang dijajakan di Wine and Cheese Expo di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Biasanya, minuman hasil penyulingan nira pohon kelapa dan lontar tersebut akan disajikan dalam satu sloki kecil.

Selain dikonsumsi oleh beberapa petani di Bali saat pagi hari sebelum pergi ke sawah, arak juga dapat diminum di malam hari untuk menghangatkan dan menyegarkan tubuh.

"Makanan yang bisa dikonsumsi bersama arak itu biasanya orang minum sehabis makan daging," Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karangasem I Ketut Sedana Merta, Minggu (9/2/2020).

Baca juga: Tips Wisata ke Karangasem

Arak bali kini sudah dilegalkan melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi Dan/Atau Destilasi Khas Bali.

Aturan tersebut dikeluarkan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster pada Kamis (6/2/2020). Peraturan yang telah disetujui oleh Kementerian Dalam Negeri tersebut.

Koster berharap, minuman fermentasi khas Bali seperti arak, tuak, dan brem dapat dijadikan sebagai kekuatan ekonomi baru berbasis kerakyatan dan kearifan lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com