Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Tempat Ibadah Umat Hindu Hare Krishna di Pasar Baru

Kompas.com - 24/02/2020, 08:50 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Di sudut kawasan Pasar Baru, terdapat satu tempat ibadah untuk umat Hindu Hare Krishna. Sekilas, bagian luar tidak tampak seperti kuil.

Lokasinya berada di sebuah ruko dengan restoran vegetarian ala India di lantai bawah. Suasana kuil terasa di lantai tiga dan empat bangunan ruko.

Di bagian tersebut terdapat lukisan besar Krishna serta altar pemujaan.

Baca juga: Sebuah Kuil di Jepang Larang Turis Berkunjung, Ada Apa?

Kuil Hare Krishna terletak di sudut Pasar Baru. Tak jauh dari halte Transjakarta Pasar Baru, cukup susuri kawasan Pasar Baru selama sekitar 10 menit dengan berjalan kaki.

Hare Krishna adalah salah satu aliran yang ada dalam agama Hindu. Agama Hindu seperti halnya agama lain di dunia, memiliki banyak aliran berbeda.

"Namanya sampradaya atau garis perduruan. Ada beberapa, misalnya Rudra Sampradaya, Kumara Sampradaya, Brahma Sampradaya, Brahma Gaudiya Sampraday," kata Balamukunda, ketua yayasan Hare Krishna di Indonesia.

"Tapi tujuan dari semua aliran tersebut sama, semuanya kita sebagai hamba Tuhan atau pelayan," lanjutnya dalam rangkaian tur Wisata Bhineka Rute Gambir, Wisata Rumah Ibadah Lintas Agama, Sabtu (22/2/2020).

Baca juga: Gereja Katolik dengan Bangunan Mirip Kuil Hindu di Medan

Menurut Balamukunda, aliran Hare Krishna tiba di Indonesia sekitar tahun 1973. Ia bercerita, kala itu guru besar aliran Hare Krishna bernama Srila AC Bhaktivendata Swami Prabhupada datang ke wilayah Pasar Baru ini.

AC Bhaktivendata Swami Prabhupada , guru besar dari aliran Hare KrishnaSYIFA NURI KHAIRUNNISA AC Bhaktivendata Swami Prabhupada , guru besar dari aliran Hare Krishna
Tak lama, murid-muridnya yang berada di Amerika Serikat yang telah lebih dulu mempelajari Hare Krishna pun datang ke Indonesia dan menyebarkannya.

Sejak itulah Hare Krishna menyebar di Indonesia dan hingga kini telah tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

Perbedaan dengan Aliran Hindu Lainnya

Setiap aliran dalam agama pasti memiliki perbedaan masing-masing. Tak terkecuali aliran Hare Krishna.

Menurut Bala, perbedaan antar aliran dalam agama Hindu terletak pada tata cara dan tradisi dalam beribadah.

Baca juga: Mengenal Tofuku-ji, Kuil Bersejarah yang Dikunjungi Iriana Jokowi

Hare Krishna sangat berfokus pada sosok Krishna sebagai Tuhan. Krishna sebagai Tuhan dalam Hare Krishna diposisikan sebagai junjungan umat sekaligus sahabat dekat.

Sementara aliran lain seperti Rudra Sampradaya dan Sri Sampradaya, Bala mencontohkan, lebih berfokus pada sosok Wishnu atau Narain.

Umat dengan aliran Rudra Sampradaya dan Sri Sampradaya memposisikan Wishnu sebagai Tuhan junjungan sekaligus raja.

Baca juga: Bekas Kuil Ratusan Tahun, Jadi Restoran Fine Dining Terbaik Dunia

"Di Hindu ada tiga macam posisi Tuhan biasanya. Ada yang memposisikan sebagai raja, lalu posisi sebagai sahabat, dan posisi sebagai anak," ujar Bala.

"Mereka yang lihat Tuhan sebagai raja biasanya mempersembahkan kemewahan seperti emas," lanjutnya.

"Sementara yang sebagai anak, seperti di kartun Little Krishna itu, ibunya Krishna memperlakukan Krishna kayak anak kecil, dilindungi."

Baca juga: Ingin Dapat Jodoh? Temui Dewa Asmara di Kuil Ini

Krishna sebagai Tuhan

Sosok Krishna yang dianggap jadi junjungan tertinggi umat Hare Krishna sangat terasa di kuil umat Hare Krishna ini.

Di lantai 3, terdapat lukisan besar Krishna. Dalam lukisan tersebut adalah Krishna saat sedang dalam sosoknya bernama Gaurapurnima.

Sosok ini diyakini muncul terakhir kali kurang lebih 500 tahun yang lalu. Konon, pada tanggal 9 Maret 2020, sosok Krishna akan hadir kembali lewat sosok ini.

Baca juga: Liburan ke Thailand, Ini Etika Saat Berkunjung ke Kuil

 

Nantinya akan diadakan berbagai acara memandikan arca Krishna serta menyanyikan berbagai pujian untuk Krishna.

 

Krishna dalam sosok GaurapurnimaSYIFA NURI KHAIRUNNISA Krishna dalam sosok Gaurapurnima
Naik sedikit ke lantai 4 adalah tempat ibadah utama umat Hare Krishna. Terdapat altar besar yang jadi pusat ruangan tersebut.

Di sana terdapat tiga arca besar dengan warna dan wajah yang sedikit berbeda. Ketiga arca besar dan beberapa arca kecil lainnya yang ada di altar disembah oleh umat Hare Krishna.

Baca juga: 5 Tips Berkunjung ke Kuil-kuil di Bangkok

 

Mereka menganggap bahwa wujud Krishna akan muncul atau mewujud lewat ketiga arca tersebut. Menurut Bala, ada cerita menarik yang jadi alasan mengapa bentuk arca tersebut seperti itu.

Menurutnya, dahulu saat Krishna jadi raja, ia dan saudaranya yang bernama Balarama memergoki ibu mereka bercerita soal kehidupan masa lalu Krishna dan Balarama.

"Lalu mereka benar-benar rindu dan teringat kembali masa kecilnya saat menjadi anak gembala," kata Bala.

"Akhirnya karena rasa rindu yang luar biasa, mereka mengecil dan akhirnya mewujud seperti ini. Inilah wujud mereka pada saat itu," jelas Bala.

Baca juga: Nanzenji, Kuil Cantik nan Instagenic di Kyoto

Ketiga arca tersebut terdiri dari Krishna di bagian kanan, lalu Balarama di sebelah kiri, dan terakhir adalah Subadra. Ia adalah adik perempuan dari Krishna yang menikah dengan Arjuna.

Kenapa posisinya bukan Krishna di bagian tengah padahal Krishna adalah sosok Tuhan mereka?

Menurut Bala, hal tersebut karena Subadra yang seorang perempuan adalah sosok yang sangat dilindungi oleh kakak-kakaknya, yakni Krishna dan Balarama.

“Karena perempuan sangat dihormati, makanya posisi di tengah. Lebih kecil juga agar gambarannya ia selalu dilingungi oleh Krishna dan Balarama.”

Baca juga: Jangan Lakukan 6 Hal Ini Saat Berkunjung ke Kuil Thailand

Wujud dari ketiga arca tersebut berbeda satu sama lain. Ada yang berwarna hitam, merah, dan putih. Untuk sosok Krishna sendiri berwarna hitam dengan aksen merah dan sedikit putih.

 

Altar pemujaan di kuil Hare Krishna. Ketiga sosok tersebut adalah Balarama, Subadra di tengah, dan Krishna di kananSYIFA NURI KHAIRUNNISA Altar pemujaan di kuil Hare Krishna. Ketiga sosok tersebut adalah Balarama, Subadra di tengah, dan Krishna di kanan
Menurut Bala, hal itu terjadi karena saat berubah wujud menjadi seperti itu, sosok Krishna yang aslinya berwarna biru pun berubah jadi hitam.

Selain itu, tangan dari arca-arca tersebut pun membentuk garis lurus ke depan.

"Tangannya lurus artinya ‘Marilah kamu menyembahku maka aku akan memlukmu’. Jadi Krishna mempersilakan siapa saja yang menyembahnya, maka ia akan memeluk atau menyambut orang tersebut," tutur Bala.

Baca juga: Rute Perjalanan Kyoto: Menikmati Indahnya Kuil Sanzen-in dan Kuliner

Bagi kamu yang ingin mengunjungi kuil untuk mengetahui lebih banyak soal Hare Krishna atau sekadar berdiskusi dengan para pendeta, Bala mengaku sangat terbuka menerima siapa pun.

"Tapi lebih baik hubungi kami dahulu supaya tahu apakah ada pendeta yang ada di lokasi kuil dan juga tidak mengganggu saat ada sembahyang atau perayaan khusus," ujar Bala.

Kuil India Hare Krishna buka setiap hari pukul 10.00–21.00 WIB.

Baca juga: Suatu Pagi di Kuil Sensoji

Selain berkunjung sendiri, kamu juga bisa rutin mengecek ketersediaan tur khusus yang sering dilakukan oleh komunitas Jakarta Food Traveler/Wisata Kreatif Jakarta.

Komunitas ini setiap minggu rutin mengadakan tur ke beberapa lokasi dengan beberapa tema berbeda. Salah satu yang sering dikunjungi adalah Kuil Hare Krishna ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com