Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keliling Gambir, Kunjungi 4 Wisata Rumah Ibadah Lintas Agama Berikut

Kompas.com - 24/02/2020, 19:23 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Mimbar dari kayu tersebut berbentuk seperti ruang pengadilan. Konon, mimbar tersebut merupakan kursi VIP untuk raja, ratu, atau keluarga anggota kerajaan Belanda yang datang berkunjung ke sini.

Gereja Immanuel yang sudah ditetapkan jadi cagar budaya ini bisa dikunjungi oleh wisatawan yang ingin belajar lebih banyak soal sejarahnya. Kamu bisa datang langsung ke sana untuk kemudian meminta izin tur kunjungan.

Wisata ke sana tidak dipungut biaya sepeser pun. Nantinya kamu juga bisa diantar berkeliling oleh petugas gereja dan diberikan penjelasan mengenai sejarah gereja.

2. Gereja Katedral

Gereja Katedral Jakarta jadi gereja umat Katolik pertama di Batavia. Sejarah gereja ini cukup unik.

Baca juga: Sejarah Gereja Katedral, Gereja Katolik Pertama di Batavia

 

Gereja Katedral Jakarta punya nama resmi Gereja Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga, De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming.

Dahulu, Gereja Katedral tak terletak di sini. Pada masa pergantian pemerintah kolonial dari Belanda ke Inggris, para elit Inggris yang merupakan pemeluk Katolik mulai memperhatikan gereja Katolik.

Gereja ini terletak di pojok barat daya Buffelvet yang sekarang jadi gedung departemen agama.

Pada 1808 dulu, bentuk bangunannya masih sangat sederhana. Akhirnya Jenderal Herman Willem Daendels memberikan tempat baru untuk Gereja Katedral di kawasan Senen.

Patung Bunda Maria mengenakan kebaya dan kain batik di Gereja Katedral JakartaSYIFA NURI KHAIRUNNISA Patung Bunda Maria mengenakan kebaya dan kain batik di Gereja Katedral Jakarta

Namun, bangunan ini tak bertahan lama karena sempat terbakar pada 1826. Akhirnya gereja tersebut pun dipindahkan ke tempatnya kini.

Namun gereja tersebut malah ambruk pada 1890 karena kualitas bahan bangunan yang buruk.

Gereja pun diresmikan pada 1901. Gaya arsitektur untuk Gereja Katedral adalah neo-gotik. Ada yang unik dari gereja ini, denahnya sendiri berbentuk lambang salib.

Selain gereja, tempat yang kini sudah ditetapkan jadi cagar budaya ini juga memiliki museum yang bisa dikunjungi wisatawan umum, termasuk kamu yang tidak beragama Katolik.

Museum buka hari Selasa – Sabtu pukul 10.00 – 16.00 dan hari Minggu pukul 12.00 – 16.30. Selain itu terdapat Gua Maria Lordes yang sering dikunjungi umat Katolik untuk berdoa.

Untuk menuju Gereja Katedral, dari Gereja Immanuel kamu perlu berjalan kaki sekitar 10 menit. Melewati gedung Kementerian Luar Negeri dan menyeberangi Lapangan Banteng.

3. Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal, JakartaShutterstock Masjid Istiqlal, Jakarta

Masjid Istiqlal yang terletak tepat di depan Gereja Katedral telah lama jadi simbol toleransi antar-umat Muslim dan Katolik.

Baca juga: Indahnya Toleransi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

 

Untuk mencapai Masjid Istiqlal yang jadi masjid terbesar di Asia Tenggara ini, kamu perlu berjalan kaki sekitar 5 menit dari Gereja Katedral.

Masjid ini mulai dibangun pada 1961. Namun karena berbagai krisis politik dan ekonomi yang melanda Indonesia pada masa itu, akhirnya masjid baru bisa resmi digunakan pada 22 Februari 1978.

“Masjid Istiqlal ini didesain oleh Friedrich Silaban. Arsitek penganut Kristen Protestan. Dia menang sayembara yang diadakan sama Presiden Soekarno untuk desain masjid ini,” ujar Ibek.

“Untuk bisa mendesain masjid ini, Friedrich benar-benar belajar dari berbagai desain masjid di seluruh Indonesia. Dia ambil uniknya di mana dan dia belajar juga soal Islam agar memberikan makna tersendiri untuk ornamen di masjid ini,” lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com