Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2020, 22:53 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Paket perjalanan wisata Kalimantan dan Papua menarik perhatian wisatawan Denmark di Pameran Wisata Danish Travel Show 2020.

Baca juga: 4 Makanan Papua dari Sagu

Kegiatan ini hasil kerja sama KBRI Kopenhagendengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dilaksanakan di Herning, Denmark.

”Selain paket wisata Bali, Lombok dan Pulau Komodo, anjungan Indonesia juga menawarkan paket wisata Kalimantan dan Papua,” ujar M. Ibnu Said, Dubes Indonesia untuk Denmark, menurut siaran pers yang diterima oleh Kompas.com, Senin (24/02/2020).

Baca juga: Bakar Batu, Cara Masak nan Rumit Khas Papua

"Hal ini untuk memberikan pengetahuan kepada warga asing, khususnya Denmark, bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan beragam suku dan budaya," imbuhnya.

Turis Denmark diajak wisata ke Papua untuk mengenal budaya Suku Dani dan menikmati Festival Lembah Baliem di Wamena.

Kegiatan ini termasuk dalam paket ekslusif yang ditawarkan oleh Lars Faursholt, travel specialist Denmark yang bergabung dengan anjungan Indonesia.

Baca juga: Berkenalan dengan Sapeq, Gitar Tradisional Suku Dayak yang Unik

Hudoq, festival yang dilaksanakan oleh Suku Dayak. SHUTTERSTOCK/DODI SYAILENDRA Hudoq, festival yang dilaksanakan oleh Suku Dayak.

Sementara di Kalimantan, pengunjung diajak untuk mengenal budaya Suku Dayak dan melihat lebih dekat orang utan di habitat alaminya.

Paket perjalanan ini terjual habis pada hari pertama untuk kunjungan di bulan Agustus 2020.

Baca juga: Kerajinan Tangan Motif Manik-manik Khas Suku Dayak Tamambalo

Selain budaya dan alam Papua serta Kalimantan, paket Lombok, Pulau Komodo, dan Bali juga ditawarkan oleh tiga agen perjalanan lainnya yang bergabung dengan anjungan Indonesia, yaitu Asien Paradisresor, KBA Tour, dan Mala Eco Tour.

Di samping itu, paket wisata Bali menjadi destinasi wisata di Indonesia yang banyak dijual oleh agen perjalanan Denmark yang berpartisipasi dalam pameran tersebut.

Termasuk Turkish Airlines yang membuka jalur baru Kopenhagen–Istanbul–Denpasar pada pertengahan tahun lalu.

Yamkorambeyamke dipamerkan di Danish Travel Show, Denmarkdok. KBRI Kopenhagen Yamkorambeyamke dipamerkan di Danish Travel Show, Denmark

Selain memperkenalkan destinasi wisata di Indonesia, anjungan Indonesia juga melakukan promosi kuliner.

Di antaranya nasi kuning, rendang, bubur kacang hijau, rempeyek, siomay, serta martabak telor.

Pengunjung juga disuguhkan pertunjukan tari tradisional di panggung utama. Seperti Tari Lancang Kuning dari Sumatra, dan Nandak dari Betawi.

Selanjutnya Tari Enggang dan Gantar dari Kalimantan, Sekar Jagad dan Legong dari Bali, serta Jaipong dari Jawa Barat.

Ada juga Tari Tanduk Majeng dari Jawa Timur, Gemu Famire dari Nusa Tenggara Timur, dan Yamko Rambe Yamko dari Papua. Seluruh tarian dibawakan oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di Denmark.

Indonesia juga menampilkan Pencak Silat oleh Martin Sangill, seorang warga Denmark yang menggeluti pencak silat selama 30 tahun.

Pameran kuliner di Danish Travel Show, Denmarkdok. KBRI Kopenhagen Pameran kuliner di Danish Travel Show, Denmark

“Pencak silat merupakan warisan budaya Indonesia, namun uniknya didalami oleh warga Denmark,” ujar Dubes Ibnu Said.

"Hal ini memperlihatkan eratnya hubungan Indonesia dan Denmark, terutama tahun ini merupakan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara," lanjutnya.

Danish Travel Show – Ferie For Alle adalah pameran terbesar di wilayah Skandinavia yang setiap tahunnya diikuti oleh lebih dari 1.100 exhibitors.

Dikunjungi oleh lebih dari 60.000 pengunjung yang ingin mencari tempat wisata. Denmark memiliki 5,7 juta penduduk dan budaya liburan merupakan hal penting dalam hidup mereka.

Acara pameran perjalanan ini diselenggarakan selama tiga hari tanggal 21–23 Februari 2020 di Herning, Denmark.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com