JAKARTA, KOMPAS.com - Skema insentif bagi sektor pariwisata akibat dampak virus corona akan ditetapkan dan diumumkan hari ini, Selasa (25/2/2020).
Penetapan dan pengumuman akan dilakukan setelah rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.
Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio seusai Rapat Koordinasi di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Baca juga: Efek Virus Corona, Pemerintah Siapkan Insentif untuk Pelaku Pariwisata
Rapat tersebut membahas tentang stimulus sektor pariwisata, stimulus perumahan dan sembako, serta laporan perkembangan implementasi kebijakan avtur.
Rakor tersebut hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan Menteri Sosial Juliari P Batubara.
"Kami sudah merumuskan beberapa skema terkait insentif di sektor pariwisata termasuk di destinasi wisata. Besok (hari ini) baru diputuskan," kata Wishnutama.
Baca juga: Virus Corona Bikin Pariwisata Dunia Lesu
Wishnutama menjelaskan, ada beberapa skema terkait pemberian insentif. Namun beberapa skema lebih dulu diajukan ke Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas 25 Februari 2020.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dalam Rakor tadi juga menghasilkan beberapa langkah yang akan dilakukan dan disepakati.
Adapun langkah tersebut untuk melakukan program kerja sama terpadu dan joint promotion. Di dalamnya juga ada pemberian insentif tunai atau cash incentives untuk maskapai.
Baca juga: 3 Destinasi Wisata Indonesia yang Paling Terdampak Isu Virus Corona
"Besok (hari ini), kami laporkan ke Pak Presiden bahwa perekonomian dunia sangat terpengaruh oleh Virus Corona," kata Sri Mulyani.
"Kuartal I (2020) ini dampaknya sangat besar terutama di traffic tourism," lanjutnya.
Finalisasi paket stimulus masih dalam proses penyelesaian dan nantinya juga akan ada program kerja terpadu antara kementerian/lembaga.
Baca juga: Imbas Virus Corona, Yogyakarta Bisa Kekurangan Turis
"Hal itu sebagai terobosan sebagai upaya agar mobilisasi wisatawan baik wisman maupun wisnus tidak terganggu secara signifikan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.