Selain antisipasi dari warga, Abe mengatakan, pemerintah turut ambil bagian mulai dari penerbangan yang kian diperketat hingga tim kesehatan yang berjaga setiap hari.
"Dari tim kesehatan Taiwan atau medisnya kan sudah maju sekali, jadi itu antisipasinya dari pemerintah. Jadi karena sudah maju, tidak usah takut, aman di sana," kata Abe.
"Suspect-nya juga tidak terlalu banyak, bisa ditekan," lanjutnya.
Baca juga: Menantang Nyali Menikmati Taiwan dari Gedung Tertinggi, Berani?
Abe mengakui, wabah virus corona berdampak pada industri pariwisata di Taiwan. Untuk wisatawan Indonesia, misalnya, selama dua bulan terakhir tercatat ada 60-70 persen pembatalan atau penundaan ke Taiwan.
Abe menuturkan, presentase tersebut didapat dari travel agent.
Pada Minggu (16/2/2020), Pemerintah Taiwan mengumumkan pasien yang dirawat karena terinfeksi virus corona meninggal. Hal tersebut menjadikannya sebagai kasus kematian pertama di Taiwan.
Baca juga: Beragam Restoran Halal di Taiwan, Apa Saja Sajiannya?
Dilansir dari Focus Taiwan, korban tersebut tidak punya riwayat bepergian ke luar negeri baru-baru ini. Tidak diketahui secara jelas bagaimana pasien tersebut tertular virus corona.
Laporan yang disampaikan Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung menyatakan, korban berusia 60 tahun itu mencatatkan kasus kematian pertama virus yang merebak di China sejak Desember 2019.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.