Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Saat Wabah Virus Corona, Ini Pengalaman Wisatawan Indonesia Saat di Bandara

Kompas.com - 25/02/2020, 14:17 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Wabah virus corona sejak beberapa bulan lalu membuat banyak negara memperketat pemeriksaan di berbagai pintu masuk wisatawan.

Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh hingga rekam jejak kesehatan wisatawan selama 14 hari terakhir.

Pemeriksaan yang cukup ketat ini dialami salah satunya oleh Rosanna Valentina (27) asal Jakarta yang berkunjung ke Singapura pada Kamis (13/2/2020). Ia ke Singapura dalam rangka  melangsungkan resepsi pernikahan. 

"Kalau di Singapura di mana-mana diukur suhu tubuhnya dengan termometer tembak," kata perempuan yang akrab disapa Valen saat dihubungi Senin (24/2/2020).

Baca juga: Skema Insentif untuk Industri Pariwisata Terkait Dampak Corona Diumumkan Hari Ini

Tak cuma di Bandara Changi, pengukuran suhu tubuh juga dilakukan saat ia check in di hotel dan semua tamu undangan pernikahannya datang ke hotel. 

Selain pengukuran suhu tubuh, hal lain yang tampak tak biasa dari kunjungan ke Singapura adalah konter imigrasi Bandara Changi yang sepi. 

"Dibandingkan kunjungan-kunjungan saya sebelumnya konter imigrasi Bandara Changi  hampir selalu terdapat antrean," jelas Valen.

Hal yang sama diungkapkan oleh Inri Pandean (27) asal Jakarta. Ia berlibur ke Jepang pada Jumat (31/1/2020). 

Inri mengaku ketika baru mendarat di Jepang memang terdapat pemeriksaan yang cukup ketat.

Baca juga: Pengalaman Wisatawan Indonesia Liburan ke Luar Negeri saat Isu Corona

Sakura di Kyoto, JepangRaul3chez from Pixabay Sakura di Kyoto, Jepang

“Kayak ada monitor yang bisa lacak suhu tubuh. Terus sama ada anjing gitu buat mengendus kalau bawa daging mentah enggak diperbolehkan. Baru kali ini ke Jepang ada anjing yang endus koper,” tutur Inri.

Ada juga Audi Andriana (23) yang merasakan pemeriksaan cukup ketat kala berlibur ke Korea Selatan bersama keluarganya pada awal Februari lalu.

“Di Korea (pemeriksaan) ketat banget. Kami diperiksa pakai termometer gitu, enggak ngerti caranya gimana tapi dia bisa dapat suhu tubuh kita tanpa nempel ke kulit. Terus juga ada pembagian masker gratis waktu itu,” jelas Audi.

“Terus kami juga dipakaikan handsanitizer gratis dan di bandaranya kelihatan dibersihkan terus-terusan sih,” lanjutnya.

Baca juga: Singapura Kehilangan Turis Asing Akibat Corona, Sebanyak Ini Kerugiannya...

Bagaimana pemeriksaan di Indonesia? 

Baik  Valen, Inri, maupun Audi mengatakan proses pemeriksaan keluar dan masuk Bandara Soekarno Hatta di Tangerang terbilang tidak seketat di Singapura, Jepang, maupun Korea Selatan. 

"Kalau pas berangkat dari Jakarta, termometer tembak tidak ada. Pintu ukur panas tubuh tidak ingat, soalnya tidak mencolok," jelas Valen. 

Inri juga menuturkan bahwa dirinya tak merasakan suhu tubuhnya diperiksa kala sampai di Bandara Soetta, sepulang dari Jepang.

Justru Valen mengatakan ia merasakan pemeriksaan yang cukup ketat ketika berkunjung ke Bali, sepulang dari Singapura. 

“Petugas membagikan kartu riwayat kesehatan selama 14 hari terakhir yang wajib diisi. Petugas imigrasi juga lebih teliti dan menanyakan beberapa pertanyaan sejarah travel dalam dua pekan terakhir,” ujar Valen.

Baca juga: Wabah Virus Corona, 10.000 Wisatawan China Diprediksi Tak Jadi ke Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com